PA 212 Dukung Gus Baha: Indonesia Bukan Milik PDIP Saja, Lebih Baik Dibubarkan Partai Itu

- 25 Agustus 2021, 13:30 WIB
Novel Bamukmin
Novel Bamukmin /Foto istimewa/

 

GALAJABAR – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengaku setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh Kiai Ahmad Bahanuddin Nursalim (Gus Baha).

Sebelumnya, Gus Baha menyatakan bahwa Indonesia bukan milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau Soekarnoisme saja, tetapi milik semuanya, sebab Ulama Islam juga terlibat langsung dalam Kemerdekaan Indonesia.

Novel lantas berpendapat yang seharusnya dibubarkan adalah PDIP sebab dinilai berbahaya untuk keutuhan negara.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Agustus 2021: Reyna Selamat, Nino Tak Sadarkan Diri dan Kondisinya Kritis

“Benar sekali apa yang diucapkan Gus Baha, justru karena itu PDIP harus dibubarkan karena sudah sangat berbahaya untuk keutuhan bangsa serta mengancam ideologis bangsa,” kata Novel kepada wartawan, Ahad, 22 Agustus 2021.

Selain itu, Novel meminta juga agar tanggal merah 1 Juni dihapuskan karena adanya keinginan dijadikan sebagai Soekarnoisme. Pancasila, menurutnya, adalah rumusan ulama dan warisan ulama.

“Dan tanggal 1 Juni dijadikan sebagai hari lahir Pancasila sebagai pembodohan dan pendangkalan. Akidah serta mengarah kepada nasakom karena sejatinya Pancasila adalah rumusan ulama dan warisan ulama dan Pancasila 18 Agustus 1945 lah yang sah dengan dijiwai Pancasila 22 Juni 1945,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Percepat Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil

Salah satu tokoh FPI ini juga memberikan alasan mengapa PDIP harus dibubarkan, yakni karena partai tersebut dianggap sebagai inisiator RUU Haluan Ideologi Pancasila (HI) yang ingin mengganti Pancasila dengan Eka Sila

Alasan kedua adalah PDIP dianggap ingin menghapus Tap MPRS 25/1966 tentang larangan komunisme, Marxisme dan Leninisme.

Alih-alih mengusung Puan Maharani ataupun Ganjar Pranowo, sambungnya, lebih baik PDIP dibubarkan saja. Novel juga menyinggung soal kasus korupsi, Covid-19, hingga baliho.

Baca Juga: Penyanyi Legendaris Elly Kasim Tutup Usia, Nikita Willy Sampaikan Duka Cita

“Makanya PDIP harus dibubarkan bukan malah mengusung Puan dan Ganjar karena diduga terlibat kasus korupsi e-ktp dan juga bansos dan malah Puan memajang baliho di saat rakyat pedih atas wabah corona yang telah membuat susah karena pemerintah gagal mengatasi corona sampai yang meninggal adalah paling terbesar di dunia,” paparnya.

Lebih jauh dia membahas mengenai kematian akibat Covid-19 yang sudah mencapai kurang lebih 120.000 jiwa.

“Malah pemerintah bukan sibuk urus Corona justru bansos Corona dikorupsi justru pemerintah malah sibuk kriminalisasi ulama dengan dalil Corona padahal pelanggaran prokes dilakukan Jokowi dan anaknya dan Jokowi juga gak minta maaf atas kurang lebih 120 ribu yang wafat,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah