Alasan Ini yang Buat Pemerintah Turki Enggan Pesan Vaksin Nusantara

- 30 Agustus 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi Vaksin Nusantara
Ilustrasi Vaksin Nusantara /Pikiran Rakyat

GALAJABAR - Penny K. Lukito menyampaikan bahwa vaksin Nusantara dapat diboyong ke Turki tanpa perlu mengantongi izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Bahkan, wanita yang menjabat sebagai Kepala BPOM ini telah mempersilakan para peneliti vaksin Nusantara untuk menggelar uji klinis tahap ketiga di Turki.

Terlepas dari itu semua, Penny menjelaskan bahwa vaksin Nusantara tergolong ke dalam jenis vaksin individual atau autologus.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 30 Agustus 2021: Dewa Gengsi Terima Pekerjaan dari Fajar

Maksudnya, sel dendritik dalam vaksin Nusantara hanya dapat digunakan untuk diri pasien sendiri.

Maka dari itu, ia menegaskan bahwa vaksin  Nusantara tidak dapat dimanfaatkan pemerintah guna kebutuhan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.

“Tidak diperlukan persetujuan premarket dari BPOM. Uji klinik dimasukkan dalam penelitian berbasis pelayanan. Sel dendritik yang bersifat autologus atau individual yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri sehingga (vaksin Nusantara) tidak dapat dikomersialkan,” ucapnya, Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Link Streaming Tokyo Revengers Episode 22: Mikey Sebut The Black Dragons, Pertanda Tak Baik?

Menanggapi soal itu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Muhammad Lalu Iqbal mengungkapkan bahwa pemerintah Turki enggan memesan vaksin Nusantara.

Pasalnya, sambung dia, pemerintah Turki telah mengembangkan tiga produk vaksin lokal buatan mereka.

Menariknya, menurut Iqbal, dua dari tiga jenis vaksin lokal Turki sudah menggelar uji klinis tahap 3.

Baca Juga: Pamer ‘Prestasi’ di Jawa Timur, Puan Maharani Minta Masyarakat Indonesia Saling Membantu Sesama

Di samping itu, Iqbal juga menuturkan bahwa pemerintah Turki kini telah memberikan 93 juta dosis vaksin Covid-19 kepada sekitar 45 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Turki.

"Turki sendiri telah mengembangkan tiga jenis vaksin lokal dan dua di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap tiga. Vaksinasi lengkap sudah mencapai 45% penduduk ditargetkan mencapai 70% dalam sebulan ke depan,” tulisnya, Senin, 30 Agustus 2021. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x