Sebut Jokowi Ketagihan Dipuji, Rocky Gerung: Cari-cari Pendukung Sampai ke Parpol Receh

- 3 September 2021, 08:45 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.
Pengamat politik Rocky Gerung. /Instagram.com/@rocky_gerung_official

GALAJABAR – Pada Rabu, 1 September 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan pimpinan partai koalisi nonparlemen di Istana Kepresidenan

Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu adalah penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Pimpinan parpol koalisi nonparlemen yang hadir adalah PSI, PKPI, Perindo, Partai Hanura, dan PBB.

Jokowi dalam pertemuan itu menjelaskan mengenai capaian pemerintah terkait penanganan Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 3 September 2021: Nek Ratu Marah, Pasha Pergi dari Rumah

Selain itu, para pimpinan parpol koalisi nonparlemen juga menyampaikan semacam testimoni atas pencapaian pemerintah dalam menangani Covid-19.

Pengamat politik Rocky Gerung lantas membuka suara terkait acara pertemuan tersebut.

Menurutnya, testimoni tersebut seolah sudah diminta atau dibuatkan teksnya.

“Ini kayak testimoni yang disuruh, yang dibuatkan teksnya tuh,” ujarnya melalui Youtube Rocky Gerung Official Kamis, 2 September 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 September 2021: Katrine Temui Al dan Andin Demi Nino

Seperti laporan keuangan, testimoni Covid-19 juga harud disampaikan oleh pihak luar.

“Sebetulnya soal Covid ini kan testimoni paling bagus kalau diedit dari luar itu, sama seperti laporan keuangan, auditor eksternal itu yang dipercaya bukan auditor internal nya tuh,” tuturnya.

Terlebih, pihak luar sudah menyatakan kematian akibat Covid-19 di Tanah Air sudah di atas rata-rata.

Sehingga, sambung Rocky, untuk apa meminta testimoni dari orang yang hanya ingin memuji saja.

Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa AS Viking 2 Diklaim Mendarat di Mars, 3 September 1976

“Jadi kalau luar negeri bilang Indonesia itu tingkat kematiannya di atas rata-rata dunia, itu artinya buruk. Jadi ngapain minta testimoni dari orang yang sebetulnya hanya ingin memuji,” imbuhnya.

Ahli filsuf ini juga menilai bahwa Jokowi haus akan pujian.

“Nah saya lihat di Presiden Jokowi dia ketagihan pujian tuh,” katanya.

Oleh karena itu, Jokowi memanggil partai besar hingga partai receh (kecil) untuk memberikan dirinya pujian.

Baca Juga: Pemprov DKI Sebut Penurunan Tanah Masih Terjadi, Kawasan Pesisir Penyumbang 'Jakarta Tenggelam'

“Akibatnya partai-partai besar sudah dipanggil, kasih pujian yang sama, partai kecil juga dipanggil. Ini kayak orang recehan pun dikumpulin gitu kan. Itu PSI segala macam kan partai-partai recehan,” ungkapnya.

“Tapi karena dia (Jokowi) ketagihan, maka dia perlu pujian tuh, dia gak bisa kalau gak ada orang yang muji dia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Rocky menganalisa bahwa Jokowi ketakutan tidak memiliki pendukung sehingga menggunakan cara ini.

“Saya lihatnya begitu. Psikologi beliau (Jokowi) dan itu biasa saja, orang yang ketakutan karena gak ada pendukung lagi, dia cari-cari pendukung yang bahkan disewa saja,” pungkasnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah