Patung hilang di Museum Markas Kostrad, Fadli Zon: Ini Kesalahan Fatal

- 28 September 2021, 09:18 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon /instagram/@fadlizon/

GALAJABAR - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman tepis pernyataan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya, Gatot menyampaikan bahwa ada indikasi masuknya PKI ke tubuh TNI. Hal itu dilontarkan bersamaan dengan hilangnya tiga patung Jenderal TBI dari Markas Museun Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

Menurut Gatot, hilangnya patung-patung penumpas PKI dari Museum Dharma Bakti itu menjadi bukti nyata jurang kehancuran berada di depan mata.

Gatot Nurmantyo juga meyakini ada indikasi upaya menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.

Baca Juga: Kembali Raih Hasil Imbang, Tidak Hadirnya Bobotoh Membuat Penampilan Pangeran Biru Menjadi Kurang

"Ini tunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus akui, dalam menghadapi pemberontakan G30SPKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, Kopassus yang dulu resimen para komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan dan tiga patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih," Kata Gatot saat menjadi pembicara pada webinar yang berjudul TNI vs PKI, Minggu 26 September 2021.

Pangkostrad Dudung lalu menepis tudingan itu. Dia menyebut apa yang telah disampaikan Gatot adalah tudingan yang keji.

"Tidak benar bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam keterangannya.

Dudung lalu menjelaskan alasan mengapa patung-patung itu hilang. Dia mengatakan bahwa sang pembuatnya yaitu Pangkostrad terdahulu Letjen (purn) Azym Yusri Nasution meminta kembali patung itu.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah