Soal Ucapan Fadjroel Rachman, Rocky Gerung: Jokowi Takut Sama BEM yang Membela Novel Baswedan

- 30 September 2021, 19:02 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /Instagram.com/@rockygerung.ofc

GALAJABAR –  Pengamat politik, Rocky Gerung memprediksikan Fadjroel Rachman akan segera diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meninggalkan Tanah Air.

Pasalnya, Fadjroel Rachman telah melontarkan pernyataan yang dinilai keliru dan tidak menunjukkan sebuah poin penting.
 
“Pak Jokowi harus segera suruh Fadjroel Rachman berkemas supaya pergi menjadi Dubes,” ujarnya, seperti dikutip galajabar dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 30 September 2021.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Film Pengkhianatan G30S PKI, Tayang di TV One Malam Ini 30 September 2021 Pukul 21.00 WIB

“Selama jadi Jubir Presiden, Fadjroel Rachman ngocehnya selalu salah melulu. Dia itu selalu berbicara tanpa poin,” sambungnya.

Sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mestinya memahami efek buruk dari rencana pemindahan ASN KPK ke ASN Polri.

Rocky Gerung menilai rencana pemindahan tersebut akan memberi kesan bahwa Polri tidak memerlukan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Baca Juga: Protes Soal Formula E Saat Rapat Paripurna Hak Interpelasi, Tina Toon: Balapan Gak Bikin Kenyang!

Akibatnya, reputasi Polri pun akan semakin buruk di mata masyarakat.

“Fadjroel Rachman itu harus mengerti jika keinginan Jokowi soal pemindahan ASN KPK ke ASN Polri itu justru merusak reputasi Polri,” ungkapnya.

“Pemindahan ASN KPK ke ASN Polri membuat standar Polri seakan-akan tidak memerlukan Tes Wawasan Kebangsaan,” lanjutnya.

Baca Juga: Firli Bahuri Siap Ganyang Korupsi Bak Ganyang Komunis, Tokoh NU: Yang Hancurkan KPK Siapa?

Di sisi lain, Rocky Gerung juga menyinggung soal kosakata ‘putar otak’ yang digunakan Fadjroel Rachman guna merespons rencana pemindahan ASN KPK ke ASN Polri.

“Fadjroel Rachman bilang pak Jokowi putar otak lindungi Novel Baswedan. Istilah putar otak itu termasuk istilah yang kacau,” jelas dia.

Menurutnya, penggunaan kosakata ‘putar otak’ telah menunjukkan kalau Fadjroel Rachman itu bukan sosok yang diplomatis.

Baca Juga: Terlibat Polemik dengan Warkop DKI, Trio Warkopi Justru Disebut Bakal Mendulang Sukses di 2022

“Hal itu menunjukkan kalau Fadjroel Rachman itu gak bisa menunjukkan kosakata yang sifatnya diplomasi,” tuturnya.

Selain itu, penggunaan kosa kata ‘putar otak’ juga dapat memberikan kesan ketakutan Presiden Jokowi kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang membela Novel Baswedan.

 “Putar otak itu artinya mengakali. Berarti pak Jokowi takut sama BEM yang membela Novel Baswedan,” imbuhnya.

Baca Juga: Aksi Kekerasan di Afganistan Masih Terjadi, Dokter Bedah dan 6 Anggota Keluarganya Ditembak Mati

Terlepas dari itu semua, menurutnya, Presiden Jokowi ingin menjadikan momen tersebut sebagai ajang permainan politik.

“Pak Jokowi ini hanya ingin bermain politik, tapi selalu gagal dalam permainan politiknya,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah