Network
GALAJABAR - Belum lama ini, Indonesia diketahui menjadi Presidensi G20 tahun 2022 usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima secara simbolis estafet kepemimpinan di Roma, Italia beberapa waktu lalu.
Untuk itu, kini Indonesia berkesempatan memimpin forum global yang terdiri dari negara-negara dengan penyumbang 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.
Perlu diketahui, Jokowi baru saja menerima palu sidang KTT G20 yang diserahkan oleh Perdana Menteri Italia, Mario Draghi pada penutupan konferensi tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira, Indonesia Sukses Jadi Negara Peringkat Pertama dalam Pemulihan Terumbu Karang Lho!
Oleh karena itu, dikatakan Presiden Jokowi, kini nantinya Indonesia-lah yang akan menjadi Presidensi G20 pada 1 Desember 2021.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu RI tersebut mengatakan bahwa hal itu menjadi sebuah kehormatan bagi Indonesia.
"Saya menerima palu sidang dari PM Italia Mario Draghi pada sesi penutupan KTT G20 Roma, semalam, menandai penyerahan posisi presidensi G20 dari Italia ke Indonesia yang dimulai 1 Desember 2021," ucap Jokowi.
"Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 ini," terangnya.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kemanker Tambah Penerima Penerima Bantuan Subsidi Upah
Dalam Pidatonya, Jokowi mengemukakan bahwa kepemimpinan Indonesia dalam G20 akan berkomitmen untuk pertumbuhan yang inklusif dan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Merespons pernytaan dari Presiden Jokowi tersebut, dokter Koko lantas menanggapi hal itu.
Melalui akun Twitter pribadinya @dr_koko28, ia mengatakan dengan adanya kepemimpinan Indonesia pada Presidensi G20, dokter Koko lantas mengajak semua negara sahabat untuk segera menyelamatkan pulau-pulau di suruh dunia.
Tak berhenti disitu, dokter Koko kemudian membeberkan upaya yang dapat dilakukan dalam menyelamatkan pulau-pulau di dunia yakni penghentian deforestasi dan booster reboisasi.
Baca Juga: China Larang Pembangunan Gedung Lebih dari 500 Meter, Ternyata Ini Alasannya
Selain itu, upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah berpindah menggunakan listrik surya, penyejukkan suhu bumi, dan perbaikan kualitas udara.
"Kepemimpinan Indonesia di G20 bisa jadi sarana untuk mengajak negara2 sahabat bertindak lebih cepat menyelamatkan pulau2 di seluruh dunia," tulis Dokter Koko dilansir Galajabar dari akun Twitter @dr_koko28 pada Rabu, 3 November 2021.
"1. Penghentian deforestasi, 2. Booster reboisasi, 3. Hijrah ke listrik surya, 4. Menyejukkan suhu Bumi, 5. Memperbaiki kualitas udara," sambungnya.
Sebelumnya, pada KTT G20, Jokowi mengungkapkan penanganan permasalahan perubahan iklim harus sejalan dengan penanganan berbagai persoalan global.
Baca Juga: Pemerintah Akhirnya Cabut Aturan PCR Sebagai Syarat Perjalanan Udara di Pulau Jawa dan Bali
Menurutnya, penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
"Penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs," ucap Jokowi.***
