Selain itu, BEM tersebut juga mempersoalkan pengesahan UU Cipta Kerja yang dianggap bermasalah.
“Selain itu pengesahan undang-undang cipta kerja yang kami nilai bermasalah karena banyak yang menggerus hak asasi manusia serta perumusan undang-undang yang kami nilai sangat buruk,” ungkap akun resmi itu.
BEM Unmul menilai kinerja Jokowi-Ma’ruf semakin mati karena tidak mampu menguatkan pemberantasan korupsi.
“Kinerja Jokowi Ma'ruf semakin mati karena tak mampu menguatkan pemberantasan korupsi,” jelasnya.
Lebih lanjut, mereka menyoroti utang Indonesia yang semakin tinggi hingga membahas kebijakan yang menguntungkan oligarki.
“Ditambah utang NKRI semakin melambung tinggi. Kinerja semakin merosot dan capaian semakin bobrok menjadi keresahan mahasiswa Kalimantan Timur.”
“Indonesia semakin sulit dengan pembatasan ruang akademik bagi rakyat. Kebijakan carut-marut dan cenderung menguntungkan oligarki. Karenanya kami hadir untuk Mempertegas kembali fungsi Presiden dan Wakil Presiden NKRI,” bebernya.
Baca Juga: Belum Ada Rencana Gelar Latihan, Robert Alberts: Kesempatan untuk Beristirahat
Oleh karena itu, BEM Unmul mengajak seluruh mahasiswa untuk terus bergerak dan menolak setiap bentuk ketidakadilan.