Erick dan Luhut Kekeuh Tak Ambil Keuntungan dari Bisnis PCR, Christ Wamea: Setan yang Ambil Keuntungan

- 21 November 2021, 19:00 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea
Tokoh Papua Christ Wamea /Twitter @PutraWadapi

GALAJABAR - Tokoh Papua, Christ Wamea kembali buka suara terkait dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dengan bisnis PCR untuk Covid-19.

Diketahui, Luhut maupun Erick terus-menerus menegaskan bahwa mereka tidak mengambil keuntungan dari bisnis tersebut.

Christ Wamea pun geram hingga mengatakan yang mengambil untung dari bisnis PCR adalah setan.

Baca Juga: Jokowi Didesak Kunjungi Sintang yang Sudah Satu Bulan Terendam Banjir: Mestinya Gercep

Hal tersebut disampaikannya melalui akun Twitter pribadi @PutraWadapi pada Jumat, 19 November 2021.

“LBP tdk ambil untung. Erick tdk ambil untung. Jd yg ambil untung setan,” katanya.

Seperti diketahui, Erick baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin mencari keuntungan pribadi terkait tes PCR bagi pelaku perjalanan.

Baca Juga: Tifatul Sembiring: Yang Desak MUI Dibubarkan Sebelas Dua Belas dengan PKI

Karena, kata Erick, seluruh kebijakan itu diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas bersama para menteri termasuk Presiden Joko Widodo.

"Kebijakan tes PCR bagi pengguna transportasi merupakan keputusan rapat terbatas yang dihadiri Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, Koordinator Penanganan PPKM darurat Jawa dan Bali, serta para menteri terkait,” ujarnya dalam webinar bertajuk ‘Penanganan Pandemi COVID-19: Kontroversi Tes PCR- Bisnis atau Krisis’ yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII) dipantau di Yogyakarta, Kamis, 18 November 2021.

“Kebijakan itu secara transparan dan saya tidak mungkin mengatur jalannya rapat terbatas agar mendapat kebijakan yang menguntungkan pribadi saya,” imbuhnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Pamer Foto dengan Erick Thohir, Netizen Malah Gagal Fokus ke Nagita Slavina: Makin Bening Aje!

Sementara itu, juru bicara Luhut, yakni Jodi Mahardi menyebutkan bahwa anak buah Jokowi itu tidak mengambil keuntungan pribadi dari kebijakan tes PCR.

Berdasarkan keterangan Jodi, Luhut justru memberikan donasi untuk fasilitas PCR bagi tujuh fakultas kedokteran di Indonesia.

Dugaan keterlibatan Erick maupun Luhut dengan bisnis PCR diungkap oleh Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-27, Atta Halilintar Dihadiahi Jam Tangan Miliaran Rupiah dan Mobil Mewah Seharga Rp1 M!

Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Luhut dan Erick.

Kedua menteri ternama ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Edy menyampaikan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Baca Juga: LINK NONTON STREAMING WSBK Mandalika 2021 Race 1 dan Race 2 Hari Ini di NET TV dan Mola TV

Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah