“Poinnya adalah rakyat nggak percaya apa yang di terangkan lagi oleh pemerintah. jadi statistik pemerintah tidak lagi dipercaya oleh rakyat maka ketidakpercayaan itu akan mempengaruhi yang biasa disebut persepsi investasi,” ungkapnya.
Baca Juga: 15 LINK TWIBBON HARI GURU NASIONAL 25 November 2021, Desain Terbaik Cocok Dibagikan di Media Sosial
Lebih lanjut, Rocky menyampaikan soal momentum legitimasi sudah selesai dan bahayanya Indonesia akan masuk pada masalah baru.
Menurutnya, Indonesia bisa saja dekat dengan Amerika Serikat maupun negara barat, dan itu bukan negosiasi baru.
Oleh karena itu, China juga dinilai akan memamerkan statistik baru.
"China juga pasti akan memamerkan statistik baru bahwa industri nya sudah bertumbuh, suplai sudah tercukupi sehingga roda ekonomi China sudah pulih,” paparnya.
Baca Juga: Mandalika Banjir, Putra Nababan: Jangan Memegahkan Sirkuit Tapi Penonton Dibuat Tak Nyaman
Tetapi, global politik seakan sudah mendikte lain, karena negara-negara barat sudah mengucilkan China.
"Hal itu terlihat pada pertemuan di Glasgow kemarin, dimana China tidak diundang. Semacam sinyal Amerika ingin batasan yang tegas,” pungkasnya.
Sebelumnya, secara blak-blakan Luhut mengatakan saat ini nasib Indonesia masih bergantung kepada China.