Heboh, Dugaan Menlu AS dan RI Bahas Soal Normalisasi Indonesia-Israel, PKS: Jadi Catatan Hitam Sejarah!

- 24 Desember 2021, 14:30 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu AS Anthony J. Blinken
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu AS Anthony J. Blinken /Tangkapan layar /BPMI Setpres/Lukas



GALAJABAR - Belum lama ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken bertemu dengan Menlu Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi.

Kabarnya, dalam pertemuannya, kedua Menlu tersebut membahas mengenai kemungkinan menormalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel.

Dugaan normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel tersebut lantas turut disoroti oleh politisi PKS, Tifatul Sembiring.

Melalui akun Twitter pribadinya @tifasembiring, politisi PKS tersebut  menilai jika sampai Indonesia mengaku Israel, yang merupakan penjajah Palestina.

Baca Juga: Profil Lengkap Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, Ketua Umum PBNU yang Baru Saja Terpilih Hari Ini

Dikatakan Tifatul Sembiring maka akan menjadi catatan hitam yang tertulis dalam sejarah.

"Jika Indonesia sampai mengakui Israel, padahal mereka adalah penjajah Palestina," ujarnya dilansir Galajabar dari akun Twitter @tifsembiring pada Jumat, 24 Desember 2021.

"Maka hal ini akan menjadi catatan hitam dalam lembaran sejarah,” sambungnya.

Lebih jauh, politisi PKS tersebut mengatakan jika  normalisasi Indonesia dan Israel terjadi, maka menurutnya situasi ini akan dikenang sebagai pengkhianatan.

Menurut Tifatul Sembiring normalisasi antara kedua negara ini bisa disebut sebagai pengkhianatan karena melawan pembukaan UUD 1945.

Baca Juga: Pencarian Satu Korban Terpeleset ke Sungai Cikapundung Diperluas

“Akan dikenang sbg pengkhianatan. Karena ini melawan pembukaan UUD 1945,” tuturnya.

Sementara itu, dilansir dari media AS, para pejabat Israel mengatakan bahwa langkah normalisasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dikutip dari Axios, normalisasi dianggap penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan menjadi pasar utama bagi perusahaan Israel.

Akan tetapi Israel belum mempunyai hubungan diplomatik yang resmi dengan Indonesia.***

 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x