“Dan sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa juga termaktub dalam UUD 45 Pasal 29 dan juga terdapat dalam Pembukaan UUD 45 juga Pasal 156a KUHP juga UU PNPS 1/1965 yang jelas harga mati tidak ada tempat bagi penistaan agama apapun,” ungkap Novel.
Namun, dalam pandangan Novel, situasi rezim saat ini yang terjadi justru Pancasila seolah hendak diganti oleh PDIP menjadi Eka Sila.
Baca Juga: Ada yang Lolos dari Wisma Atlet Saat Lockdown, Luhut: Klihatan Tidak Berkembang
Novel melanjutkan, PDIP merupakan partainya rezim pemerintahan Jokowi.
Atas dasar itu, dia menduga, rezim Jokowi seperti memberikan tempat bagi mereka para penista agama dan komunisme gaya baru
“Puncaknya RUU HIP sampai mau disahkan dan peranan BPIP juga menyerang agama serta juga rezim ini mengkriminalisasikan dan menteroriskan ulama dan aktivis Islam serta membantai 6 laskar dan membubarkan FPI,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Putin dengan tegas menyatakan bahwa menghina Nabi Muhammad SAW bukan termasuk kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Layangan Putus Eps 6 A dan B Bikin Larut dalam Emosi, Netizen: Sampe Ikutan Emosi
Menurutnya, tidak seorang pun bebas untuk menghina seorang Nabi. Terlebih, hal itu bisa mengganggu perasaan umatnya.
"Penghinaan terhadap Nabi (Muhammad) adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan orang-orang Islam," ucap orang nomor satu di Rusia ini pada konferensi pers tahunannya pada Kamis, yang dilansir kantor berita TASS, Jumat, 24 Desember 2021.