PA 212 Minta Rezim Jokowi Tiru Vladimir Putin yang Membela Nabi Muhammad SAW

- 27 Desember 2021, 13:30 WIB
Vladimir Putin menyebut penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW bukan kebebasan berekspresi.
Vladimir Putin menyebut penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW bukan kebebasan berekspresi. /REUTERS/Evgenia Novozhenina

GALAJABAR - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) mengusulkan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkaca atas sikap dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang memberikan pembelaan terhadap Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin yang mengaku heran dengan sikap rezim Jokowi dan Putin terhadap pelaku penistaan agama.

Menurut Novel, apa yang disampaikan oleh Putin sangat waras dan sehat lahir batin.

Baca Juga: Lesti Kejora Melahirkan dengan Operasi Caesar Usai Alami Pendarahan dan Kontraksi Hebat

“Apa yang disampaikan Putin benar-benar sangat waras dan sehat lahir batin yang secara tidak langsung Putin menjalankan salah satu ajaran Islam yaitu haram menghina agama apa pun,” ujarnya pada wartawan Minggu, 26 Desember 2021.

“Bahkan Rasulullah melindungi kafir zimi yaitu kafir yang sangat menghormati Islam,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Novel, Indonesia harus berkaca, apalagi rezim ini presidennya beragama Islam, bahkan wakil presidennya, Maruf Amin bergelar Kiai.

Baca Juga: Anggunnya Gaya Putri Marino Bintang Layangan Putus dalam Balutan Kebaya

Selain itu, sudah ditegaskan pula dalam sila pertama Pancasila terkait Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Dan sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa juga termaktub dalam UUD 45 Pasal 29 dan juga terdapat dalam Pembukaan UUD 45 juga Pasal 156a KUHP juga UU PNPS 1/1965 yang jelas harga mati tidak ada tempat bagi penistaan agama apapun,” ungkap Novel.

Namun, dalam pandangan Novel, situasi rezim saat ini yang terjadi justru Pancasila seolah hendak diganti oleh PDIP menjadi Eka Sila.

Baca Juga: Ada yang Lolos dari Wisma Atlet Saat Lockdown, Luhut: Klihatan Tidak Berkembang

Novel melanjutkan, PDIP merupakan partainya rezim pemerintahan Jokowi.

Atas dasar itu, dia menduga, rezim Jokowi seperti memberikan tempat bagi mereka para penista agama dan komunisme gaya baru

“Puncaknya RUU HIP sampai mau disahkan dan peranan BPIP juga menyerang agama serta juga rezim ini mengkriminalisasikan dan menteroriskan ulama dan aktivis Islam serta membantai 6 laskar dan membubarkan FPI,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Putin dengan tegas menyatakan bahwa menghina Nabi Muhammad SAW bukan termasuk kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Layangan Putus Eps 6 A dan B Bikin Larut dalam Emosi, Netizen: Sampe Ikutan Emosi

Menurutnya, tidak seorang pun bebas untuk menghina seorang Nabi. Terlebih, hal itu bisa mengganggu perasaan umatnya.

"Penghinaan terhadap Nabi (Muhammad) adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan orang-orang Islam," ucap orang nomor satu di Rusia ini pada konferensi pers tahunannya pada Kamis, yang dilansir kantor berita TASS, Jumat, 24 Desember 2021.

Disebutkan, tindakan menghina Nabi Muhammad akan menimbulkan pembalasan dari kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah