Jokowi Sebut Indonesia akan Hadapi Sejumlah Tantangan di Tahun 2022, Presiden: Yakin Kita Bisa Melaluinya

- 3 Januari 2022, 16:00 WIB
Presiden RI, Joko Widodo
Presiden RI, Joko Widodo /Youtube/Sekretariat Kabinet RI

GALAJABAR - Berbagai tantangan seperti adanya varian baru Covid-19 Omicron, kenaikan inflasi, tapering off, hingga kelangkaan energi di sejumlah negara, disinyalir bisa mengganggu aktivitas ekspor Indonesia pada 2022.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meyakini sejumlah tantangan tersebut akan dihadapi ke depannya. Kendati begitu, Jokowi mengaku optimis bahwa Indonesia bisa melewatinya dengan semangat dan kerja keras semua pihak.

"Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan dihadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama tantangan-tantangan itu akan bisa kita lalui dengan baik," ujar Jokowi saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 3 Januari 2022.

Baca Juga: Kemkominfo Kaji Rencana Penghapusan Sinyal 3G di Indonesia, Dedy: Kami Masih Pertimbangkan Dua Hal

Baca Juga: 10 Rekomendasi IDAI dalam PTM Pasca Liburan, Ada Peningkatan Kasus Covid-19 pada Anak

Orang nomor satu di Tanah Air itu menilai bahwa pemulihan ekonomi Indonesia cukup kuat. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah angka indikator perekonomian.

Ia menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD34,4 miliar, dan selalu surplus selama 19 bulan. Angka ekspor secara tahun ke tahun naik 49,7 persen. Impor bahan baku dan bahan penolong juga naik 52,6 persen.

"Ekspor kita kenapa naik setinggi itu, salah satunya karena kita hentikan ekspor raw material, ekspor bahan mentah dari minerba kita yaitu nikel yang saya lihat biasanya hanya 1 sampai 2 miliar (dolar AS), kemarin akhir tahun sudah hampir mencapai USD21 miliar, USD20,8 miliar. Saya kira keberanian menyetop itu hasilnya kelihatan. Oleh sebab itu, kita akan lanjtukan dengan stop bauksit, stop tembaga, stop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita," jelasnya.

Selain itu, kata Jokowi, peringkat daya saing Indonesia atau competitiveness index juga mengalami kenaikan sebanyak tiga peringkat. Peringkat di sektor bisnis naik ke posisi 37 dan digital bisnis naik ke posisi 53.

Halaman:

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x