Sementara, terkait beberapa pekerjaan di instansi pemerintahan seperti petugas keamanan dan kebersihan. Tjahjo Kumolo menyampaikan tenaga alih daya melalui pihak ketiga atau pekerja outsourcing.
"Untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan-pekerjaan yang sangat basic seperti cleaning service, security dan lain-lain itu disarankan untuk dipenuhi melalui tenaga alih daya dengan beban biaya umum dan bukan biaya gaji (payroll)," ujarnya.
Menanggapi kabar tersebut, Said Didu pun menyebutkan bahwa pemecatan tenaga honorer justru akan memperbanyak pengangguran.
Di sisi lain, pemerintah justru mengeluarkan dana puluhan triliun untuk memberikan gaji kepada para pengangguran melalui program kartu prakerja.
"Pemerintah mengeluarkan dana puluhan triliun utk gaji 'pengangguran' lewat kartu prakerja tapi saat yg sama memecat tenaga honorer menjadi pengangguran," kata Said Didu dikutip Galamedia dari akun media sosial @msaid_didu.
Muhammad Said Didu pun memberi ucapan selamat karena angka pengangguran di Indonesia akan semakin tinggi.
"#selamatmenikmati," imbuhnya.***