Oligarki Makin Jahat, Faisal Basri Desak Rakyat Tarik Tabungan dari Bank: Jahat dan Menyerang Kita

- 17 Februari 2022, 13:00 WIB
Ekonom senior Faisal Basri
Ekonom senior Faisal Basri /ANTARA/Wahyu Putro

Baca Juga: Jadwal Lengkap Persib Bandung Seri Keempat Hingga Awal Maret 2022 Liga 1 2021/2022, Catat! Jangan Sampai Lupa

“Nah uangnya itu ditaro (disimpan) di mana oleh bank itu? Dibelikan surat utang pemerintah. Pembeli terbesar surat utang pemerintah adalah bank, yang besar-besar bank BUMN,” ungkapnya.

Akibatnya, uang tidak berputar dan karena itulah ekonomi Indonesia sulit pulih.

“Akibatnya apa? Uang itu tidak berputar kan, kan masyarakat taro uang ke bank, biasanya dikembalikan oleh bank dalam bentuk kredit. Kalau ini beli surat utang pemerintah,” tuturnya.

“Nah itu yang membuat ekonomi tidak pernah bisa pulih. Karena uangnya tidak bergerak di masyarakat. (Uang hanya berputar di) pemerintah, BUMN, pemerintah, BUMN begitu,” tambahnya.

Baca Juga: Ketika Ratu Elizabeth Bergurau Ditanya Kesehatannya: Seperti Kau Lihat, Saya Tidak Bisa Bergerak, Kok Bisa?

Politikus ini mengatakan, masyarakat seolah sedang lesu dan pucat, sementara pemerintah membiarkan bank menyedot darah rakyatnya.

“Intinya masyarakat sedang lesu, kurang darah, pucat. Pemerintah kerjanya membiarkan perbankan untuk nyedot darah masyarakat dan tidak mengembalikan lagi,” paparnya.

Oleh karena itu, Faisal mengajak agar masyarakat menarik uang dari bank sesegera mungkin.

“Kita tarik uang dari bank-bank yang masih mengucurkan dana jor-joran kepada rakyat dan yang merusak lingkungan, kemudian kita jual saham-saham yang kita punya milik mereka. Kita bisa lakukan sekarang,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x