Perang Rusia dan Ukraina Berdampak pada Indonesia, Jika.... Ini Rekomendasi para Ahli

- 5 Maret 2022, 08:30 WIB
Perang Rusia dan Ukraina Berdampak pada Indonesia, Jika.... Ini Rekomendasi para Ahli Agar Indonesia tidak
Perang Rusia dan Ukraina Berdampak pada Indonesia, Jika.... Ini Rekomendasi para Ahli Agar Indonesia tidak /Twitter /@ng_ukraine


GALAJABAR - Perang antara Rusia dan Ukraina secara tidak langsung dapat memengaruhi perekonomian Indonesia terutama pada sektor ekspor dan impor. Sebab, Rusia, Ukraina, dan Indonesia punya mitra dagang yang sama, yaitu China.

"Yang perlu menjadi perhatian adalah kinerja ekspor-impor China yang menjadi mitra dagang utama Rusia dan Ukraina. Kinerja ekspor-impor domestik (Indonesia, red.) dapat menurun," tutur Peneliti Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Riza Annisa Pujarama di Jakrata kemarin.

Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari di Katapang Kabupaten Bandung, Tertangkap di Margaasih Setelah Menabrak Warung

Ia menjelaskan jika nantinya perang memengaruhi kinerja ekspor dan impor dari dua negara yang berkonflik itu ke China, maka kemungkinan itu juga akan berpengaruh ke Indonesia.

Data Observatory of Economic Complexity (OEC) per 2019, sebagaimana disampaikan oleh Riza saat diskusi, menunjukkan China menempati urutan teratas untuk tujuan ekspor dan impor Rusia.

Per 2019, ekspor Rusia ke China mencapai 14,3 persen, kemudian impor mencapai 19,8 persen.
Tidak hanya terkait sektor ekspor dan impor, perang Rusia-Ukraina juga dapat memperkuat tren peningkatan harga minyak dunia yang telah naik sejak akhir 2021.

Baca Juga: Ramadan Masih Sebulan Lagi, Harga Telur dan Daging Ayam di Cimahi Sudah Melesat

"Peningkatan harga minyak dunia dapat terus terdorong karena Rusia merupakan salah satu negara eksportir minyak terbesar dunia, ini akan memengaruhi ekonomi domestik karena Indonesia merupakan net importir minyak dunia," papar Riza.

INDEF menggunakan GTAP memprediksi Indonesia dapat mengalami kontraksi/perlambatan ekonomi 0,014 persen, sementara ASEAN secara keseluruhan 0,028 persen.

Oleh karena itu, Peneliti INDEF itu menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada para pemangku kepentingan, di antaranya Indonesia harus dapat menjaga stabilitas daya beli domestik, menekan inflasi, menjaga sektor konsumsi dan sektor riil.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah