GALAJABAR - Badan POM kembali merilis 1 regimen booster heterolog untuk vaksin Sinopharm (Sars-CoV-2 (Vero Cell), Inactivated) setelah sebelumnya diresmikan sebagai dosis booster homolog pada awal Februari 2022.
Penerbitan ini melengkapi 6 (enam) jenis vaksin booster, baik sebagai booster heterolog maupun homolog dengan berbagai regimen di Indonesia.
“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap 6 (enam) bulan sebelumnya.” Jelas Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, Rabu 23 Maret 2022.
Baca Juga: Ramadhan Segera Tiba! Ini Amalan Sambut bulan Ramadhan, Salah Satunya Perbanyak Bertasbih
Berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.
Reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus/rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan.
Adapun kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.
“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang.” tambah Kepala Badan POM.