“Saya berangkat dengan sahabat saya, dia bawa istrinya bawa anaknya satu semester 5, bawa anak kecil laki-laki umur 4 tahun. Kemudian saya bawa Ustazah (istri UAS) dan Samy, anak saya,” imbuhnya.
UAS mengaku pergi ke Singapura dalam rangka untuk liburan bersama keluarganya.
“Dalam rangka libur. Ini kan memang hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapur,” jelasnya.
Sayangnya, UAS mengatakan bahwa pihak imigrasi tidak menjelaskan apapun terkait dirinya yang dideportasi.
Oleh karena itu, UAS meminta Duta Besar Singapura menjelaskan alasan sampai pemerintahan Singapura mendeportasi dirinya dan rombongan.
“Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan. Pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapore in Jakarta,” ucapnya.
“You have to explain to our community, why did your country, why did your governments reject us? Why did your governments deport us,” tandasnya.***