Cegah Heat Stroke pada Musim Haji, Jangan Tunggu Haus di Cuaca Panas, Begini Treatmentnya

- 30 Mei 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi: Cegah Heat Stroke pada Musim Haji, Jangan Tunggu Haus di Cuaca Panas, Begini Treatmentnya
Ilustrasi: Cegah Heat Stroke pada Musim Haji, Jangan Tunggu Haus di Cuaca Panas, Begini Treatmentnya /Pixabay.com/dinar_aulia

GALAJABAR - Petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Sebab saat musim haji nanti, Kondisi Mekah dan Madinah dalam kondisi cuaca panas ekstrim.

Koordinator Promosi Kesehatan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.

Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.

Baca Juga: Pencarian Putra Ridwan Kamil Hari ke-4 Belum Buahkan Hasil, Kekeruhan Air Jadi Kendala, Begini Prosesnya

"Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus," ujar dr. Edi dikutip dari laman kemkes.go.id, Senin, 30 Mei 2022.

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktivitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Baca Juga: Ada 21 Kasus Cacar Monyet di Nigeria, Sejumlah Negara Bagian Ikut Tertular Virus yang Menyebar di Eropa Ini

Lebih lanjut, dr. Edi menyampaikan jemaah haji diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.

Selain itu juga jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan. Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x