Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas, BPPTKG Ingatkan Adanya Potensi Bahaya di Sisi Barat Laut

- 12 Maret 2023, 22:10 WIB
Penampakan Guguran Awan Panas dari Puncak Gunung Merapi
Penampakan Guguran Awan Panas dari Puncak Gunung Merapi /Badan Geologi/Ikobengkulu.com

 

GALAJABAR - Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran hingga sejauh 4 km ke arah barat daya, mulai Sabtu (11 Maret 2023) hingga Minggu (12 Maret 2023).

Sehubungan hal itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan potensi bahaya di sisi barat laut Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan potensi bahaya tersebut bersumber dari kubah lava tengah dan kubah lava sisi barat daya Merapi yang hingga kini terus bertumbuh.

"Ada potensi bahaya yang lain di mana pada sektor barat laut terjadi pergerakan, terjadi inflasi sehingga ini juga tetap kita ingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan," kata Agus saat konferensi pers secara virtual diikuti di Yogyakarta, Minggu, 12 Maret 2023.

Baca Juga: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Besok, Luis Milla Janjikan Kemenangan: Kami Berusaha Berikan Hadiah

Disebutkan, ada deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung yang berada di sisi barat laut Merapi yang terpantau selama dua tahun terakhir.

Deformasi sebelumnya hanya terjadi pada lokasi dua kubah lava gunung api aktif itu yakni di tengah kawah dan sisi barat daya.

"Ini sesuatu hal yang unik. Selain unik, ini juga berpotensi bahaya sehingga perlu kami sampaikan," jelasnya.

Disebutkan, laju deformasi pada sisi barat laut Merapi sebesar lebih dari 15 meter dalam kurun waktu dua tahun.

Perkembangan itu, lanjut dia, cukup besar jika dibandingkan deformasi saat menjelang erupsi Merapi pada 2006 dan 2010 yang kurang dari 4 meter, meski kala itu terjadi dalam tempo yang cepat.

Baca Juga: 12 Menu Buka Puasa yang Mudah Dibuat, Dijamin Bisa Bikin Segar

"Besarnya (deformasi) 15 meter ini yang menjadi perhatian dari kami. Kami khawatir, tebing dari puncak sebelah barat laut ini menjadi tidak stabil hingga menyebabkan longsor," ujar dia.

Terkait hal itu, ia mengatakan, BPPTKG terus memantau kondisi tebing beserta laju deformasi sisi barat laut gunung api itu secara intensif.

"Untuk saat ini masih stabil kondisinya dan kecepatan dari deformasi juga relatif rendah, namun ini perlu kami sampaikan agar masyarakat tetap bersiap siaga," kata Agus Budi.

Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran sejauh maksimal 4 km ke barat daya, yaitu ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak mulai Sabtu (11 Maret) siang hingga petang dan masih berlanjut hingga Minggu (12 Maret).

Baca Juga: Cara Tambah Daya Listrik PLN 2023 Terbaru Berikut Biaya dan Penjelasan Lainnya

Berdasarkan pantauan BPPTKG hingga Minggu pukul 15.30 WIB tercatat total sebanyak 54 awan panas guguran telah keluar dari Gunung Merapi.

Rentetan awan panas guguran itu terjadi akibat longsoran kubah lava barat daya Gunung Merapi.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).***

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x