Bisnis Persaingan Media Digital Makin Ketat, Belanja Iklan Naik Terus, Ini Strategi VIVA Group

- 21 Juli 2023, 05:46 WIB
Managing Director VIVA Arief Yahya bersama yang lainnya dalam Public Expose VIVA dan PT Intermedia Capital Tbk. (IDX: MDIA)
Managing Director VIVA Arief Yahya bersama yang lainnya dalam Public Expose VIVA dan PT Intermedia Capital Tbk. (IDX: MDIA) /instagram

Portal digital tvOne tersebut telah membangun 8 kanal daerah di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Pulau Sumatera dan Sulawesi.

Baca Juga: Rangkaian HUT ke-77, BNI Inisiasi Program Empathy Drop Box di 18 Wilayah, Hasil Pengumpulan Barang

Sementara itu, untuk memperluas distribusi konten dan viewers-nya, terutama dari kalangan generasi milenial dan Gen Z, tvOne mengoptimalkan media sosial Instagram, Twitter, Tiktok yang saat ini telah mencapai 12,4 juta followers.

Lini bisnis digital ANTV, intipseleb.com dan antvklik.com, yang fokus pada genre hiburan dan menyasar viewers muda berhasil mencapai 60,5 juta pageviews sepanjang semester I 2023. Sementara di platform media sosial, jumlah follower keduanya di Instagram, Twitter, dan Tiktok mencapai 10,7 juta.

Pada semester I 2023, portal berita viva.co.id meraih rata-rata 64 juta pageviews per bulan dan menjadi bagian dari Top 20 Digital Publisher di Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan bisnis berbasis kemitraan dengan 21 subdomain partner di berbagai daerah.

Performa YouTube viva.co.id dengan rata-rata 37 juta views per bulan menobatkannya sebagai Top 10 Video Views Digital Publisher di Indonesia. Di ranah media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok), viva.co.id mendapatkan rata-rata impression sebesar 54,2 juta per bulan.

”Fokus VIVA Group pada bisnis digital sejalan dengan inisiatif menghadapi disrupsi digital yang memicu perubahan pola masyarakat mengkonsumsi konten, dari product centric menjadi consumer centric,” ujar Arief Yahya.

Disrupsi digital telah menuntut pelaku usaha media, termasuk TV FTA, untuk berkonvergensi agar tetap relevan di era digital. Secara khusus, TV FTA harus memanfaatkan momentum analog switch off (ASO) yang membuka ruang bagi TV FTA untuk menciptakan nilai tambah layanannya agar tetap memiliki daya saing dalam ekosistem media di tengah menjamurnya layanan Over-The-Top (OTT).

Dari sisi bisnis penyiaran, Perseroan juga telah mengambil langkah-langkah antisipatif migrasi penyiaran analog ke digital untuk menjaga tingkat kepemirsaan ANTV dan tvOne di antaranya melalui berbagai kampanye dan sosialisasi migrasi siaran TV digital sekaligus memberikan asistensi teknik kepada pemirsa.

Baca Juga: Lewat Live Streaming, Raffi Ahmad Catat Rekor Transaksi hingga Rp7 M di 7.7 Shopee Live

Halaman:

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah