- Zürich, Swiss
- Oslo, Norwegia
- Canberra, Australia
- Jenewa, Swiss
- Singapura, Singapura
- Kopenhagen, Denmark
- Lausanne, Swiss
- London, Inggris
- Helsinki, Finlandia
- Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
- Stockholm, Swedia
- Dubai, Uni Emirat Arab\
- Beijing, China
- Hamburg, Jerman
- Praha, Republik Ceko
- 16.Taipei, Taiwan
- Seoul, Korea Selatan
- Amsterdam, Belanda
- Shanghai, China
- Hong Kong, China
Lewat indeks ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi kota-kota dunia untuk membangun smart city yang mampu memperbaiki kualitas hidup warga. Laporan ini disusun dengan menggabungkan sejumlah data keras dan survei warga. Hasilnya, IMD Smart City Indeks menyajikan laporan mendalam mengenai profil smart city dari 142 kota dunia, termasuk Indonesia.
Laporan IMD Smart City Indeks memiliki tujuan konstruktif dengan mengambil sampel untuk mewakili tiap wilayah untuk mendorong keterwakilan regional. IMD lantas memberi peringkat ke-142 kota tersebut untuk membantu pengembangan kota pintar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa, di masa depan, kota pintar fokus memperhatikan manusia (human-centric) yang hidup didalamnya dan merangkul semua kalangan (inklusif). Untuk itu, pengukuran yang digunakan dalam laporan ini mempertimbangkan faktor teknologi dan manusia di perkotaan.
Kota pintar dirancang agar memiliki teknologi maju, berkontribusi pada kualitas hidup manusia yang tinggal didalamnya, mendorong kelestarian lingkungan, dan membuka kesempatan dan kesetaraan bagi penduduknya. Oleh karena itu, kota-kota perlu memastikan bahwa kelompok marginal seperti penyandang disabilitas, lansia, kelompok minoritas, UMKM, dan startup mendapat dukungan yang memadai. ***