Network
GALAJABAR - Belakangan ini pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong mengajukan beberapa pemain keturunan agar bisa membela skuad garuda.
Beberapa pemain keturunan yang diajukan Shin Tae Yong itu diantaranya adalah Sandy Walsh (KV Mechelen), Jordi Amat (KAS Eupen), Mees Hilgers (FC Twente), dan Kevin Diks (FC Copenhagen).
Empat pemain yang memiliki darah Indonesia itu, diproyeksikan Shin Tae Yong untuk bisa tampil di Piala AFF 2020 yang akan berlangsung awal Desember 2021 mendatang.
Baca Juga: Relawan Jokowi Desak Presiden Reshuffle hingga Hukum Mati Menteri yang Diduga Terlibat Bisnis PCR
Namun keputusan Shin Tae Yong yang mengajukan para pemain keturunan agar bisa tampil membela Timnas Indonesia itu mendapat sindiran dari pelatih Persiba Balikpapan, Fakhri Husaini.
Fakhri Husaini memang tak langsung menyindir Shin Tae Yong, tetapi ia lebih menyoroti tagline yang selama ini digaungkan oleh PSSI.
Pria yang juga merupakan mantan pelatih timnas U-16 dan U-19 tak menyangka bahwa tagline 'Percaya Proses' ala-ala PSSI itu adalah 'Percaya Proses Naturalisasi.
Namun keputusan Shin Tae Yong yang mengajukan para pemain keturunan agar bisa tampil membela Timnas Indonesia itu mendapat sindiran dari pelatih Persiba Balikpapan, Fakhri Husaini.
Fakhri Husaini memang tak langsung menyindir Shin Tae Yong, tetapi ia lebih menyoroti tagline yang selama ini digaungkan oleh PSSI.
Pria yang juga merupakan mantan pelatih timnas U-16 dan U-19 tak menyangka bahwa tagline 'Percaya Proses' ala-ala PSSI itu adalah 'Percaya Proses Naturalisasi.
Baca Juga: Eksklusif 55+ Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini 13 November 2021: Ribuan Diamond, Weapond Klaim di Sini
"Ternyata yang dimaksud dengan 'Percaya Proses' adalah 'Percaya Proses Naturalisasi', ya....Mantapss," kata Fakhri Husaini melalui keterangan diunggahan Instagram miliknya, dikutip Galamedia, Sabtu 13 November 2021.
Sindiran Fakhri Husaini itu pun sepertinya membuat marah para pecinta sepakbola tanah air, sehingga ia mendapat kecaman dari warganet.
Banyak dari warganet yang menilai Fakhri Husaini tidak bisa membedakan antara 'pemain keturunan' dengan 'pemain naturalisasi'
"Ternyata yang dimaksud dengan 'Percaya Proses' adalah 'Percaya Proses Naturalisasi', ya....Mantapss," kata Fakhri Husaini melalui keterangan diunggahan Instagram miliknya, dikutip Galamedia, Sabtu 13 November 2021.
Sindiran Fakhri Husaini itu pun sepertinya membuat marah para pecinta sepakbola tanah air, sehingga ia mendapat kecaman dari warganet.
Banyak dari warganet yang menilai Fakhri Husaini tidak bisa membedakan antara 'pemain keturunan' dengan 'pemain naturalisasi'
Baca Juga: Survei Y-Publica: Prabowo-Puan Unggul Tipis dari Ganjar-Airlangga, Anies-Gatot Raih 51,8 Persen
Warganet menilai bahwa para pemain yang diajukan Shin Tae Yong agar bisa membela Timnas Indonesia itu bukan pemain naturalisasi melainkan pemain keturunan.
Namun jika diteliti lebih lanjut, sepertinya ada kesalahpahaman dari warganet terkait status empat pemain keturunan yang diajukan oleh Shin Tae Yong itu.
Seperti diketahui, empat pemain yang diajukan Shin Tae Yong (Sandy Walsh, Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Jordi Amat) saat ini statusnya adalah Warga Negara Asing (WNA).
Warganet menilai bahwa para pemain yang diajukan Shin Tae Yong agar bisa membela Timnas Indonesia itu bukan pemain naturalisasi melainkan pemain keturunan.
Namun jika diteliti lebih lanjut, sepertinya ada kesalahpahaman dari warganet terkait status empat pemain keturunan yang diajukan oleh Shin Tae Yong itu.
Seperti diketahui, empat pemain yang diajukan Shin Tae Yong (Sandy Walsh, Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Jordi Amat) saat ini statusnya adalah Warga Negara Asing (WNA).
Baca Juga: Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Sudan Selatan Dicopot Tanpa Alasan Jelas
Meskipun mereka adalah pemain keturunan Indonesia, tetap saja harus melalui proses naturalisasi untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Hal itu dikarenakan selain status empat pemain tersebut merupakan WNA, mereka juga pernah membela Timnas negara lain di kategori junior, sehingga apabila ingin memperkuat skuad garuda harus melalui proses naturalisasi.***
Meskipun mereka adalah pemain keturunan Indonesia, tetap saja harus melalui proses naturalisasi untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Hal itu dikarenakan selain status empat pemain tersebut merupakan WNA, mereka juga pernah membela Timnas negara lain di kategori junior, sehingga apabila ingin memperkuat skuad garuda harus melalui proses naturalisasi.***
