Perjuangan Dua Saudara Kembar Lansia hingga Bisa Tunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci

23 Juni 2022, 17:19 WIB
Mariana dan Mariano Jemaah Haji 2022 Asal Medan// (Foto: dokumentasi Media Center Haji (MCH)) /

GALAJABAR - Setiap musim haji, ada saja cerita yang unik dan menarik yang kita dengar, baik itu cerita sedih, lucu, haru maupun bahagia tentang jemaah haji, begitu pun di tahun ini ada cerita unik dari sepasang wanita kembar jemaah asal embarkasi Medan.

Sepasang wanita lanjut usia (lansia) dari kloter 10 embarkasi Medan, Sumatera Utara (KNO), menjadi sorotan. Mereka adalah saudara kembar yang mengaku belum memiliki pasangan atau single.

Kedua saudara kembar itu tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), Jeddah, Arab Saudi, Selasa 21 Juni 2022 pukul 14.10 waktu Arab Saudi, dengan menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 3110.

Baca Juga: Pesawat Susi Air Jatuh di Papua, Susi Pudjiastuti: Alhamdulillah Info Terakhir Semua Penumpang Selamat

Saudara kembar tersebut bernama Mariano Dalimunthe dan Mariana Dalimunthe itu seolah tidak ingin berpisah dari satu sama lain.

Jalan pun mereka bergandengan tangan. Sejak keluar dari Terminal D KAIA, hingga menuju Plaza D3, tempat transit, mereka tidak ingin berjarak.

Begitu pula ketika mereka duduk di dalam area Plaza D3. Mereka saling berdekatan, duduk berdempetan satu sama lain. Sambil bercengkerama, mereka tampak bahagia.

Menunaikan ibadah haji adalah mimpi dari Mariano dan Mariana sejak 11 tahun silam. Mereka mendaftar haji secara bersama-sama, dan menanti selama 11 tahun.

Baca Juga: Kasus Suap Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin, Hari Ini KPK Periksa Rachmat Yasin di Lapas I Sukamiskin Bandung

Sejak 2011 hingga akhirnya dapat memiliki kesempatan menyempurnakan rukun Islam yang kelima.

"Saya mendaftar sejak 11 tahun lalu, 2011, baru sekarang bisa berangkat (naik haji)," ujar Mariano, ketika ditemui tim Media Center Haji 2022 di Plaza D3.

Selama 11 tahun menanti, Mariano dan Mariana yang kini berusia 60 tahun, menabung sebanyak Rp 200.000 per minggu, hingga akhirnya terkumpul dan bisa disetor sebagai biaya naik haji.

Mariano menceritakan bagaimana perjuangan mereka mengumpulkan uang agar bisa mendaftar haji. Uang tersebut berasal dari upah 'menderes' (mengeluarkan getah) karet.

Baca Juga: Persija Datangkan Michael Krmencik, Pemain Tersubur Liga Ceko 2017-2018, Ini Profilnya 

Ada momen unik yang membuat Mariano dan Mariana tersipu malu. Ketika ditanya soal suami, mereka berdua mengaku belum menikah.

Mariano dan Mariana mengaku sudah menyiapkan banyak doa yang akan dipanjatkan di depan Kabah. Sambil tersipu malu, keduanya menyebut salah satu doa yang akan dipanjatkan yakni diberikan jodoh. Keduanya mengaku belum menikah.

"Kan kami belum menikah. Doa kami dari kampung, jika betul kami berangkat (naik haji) ke Tanah Suci. Semoga ketika pulang dari Tanah Suci, ada jodoh buat saya. Saya mau kawin. Pertama doa minta jodoh, kedua minta rezeki," ujar Mariano dan Mariana yang sehari-hari bekerja sebagai petani perkebunan karet itu.

Baca Juga: Jadwal Nonton dan Harga Tiket Film The Black Phone di CGV Bandung Hari Kamis 23 Juni 2022

Ternyata, meminta jodoh pada Sang Pencipta menjadi salah satu doa khusus yang ingin dipanjatkan oleh saudara kembar asal Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, tersebut ketika di berada depan ka'bah.

Mariana dan Mariano merupakan jamaah calon haji Kloter 10 yang merupakan Kloter terakhir Embarkasi Medan asal Kabupaten Padang Lawas Utara. Kloter 10 ini gabungan Calhaj asal Tapanuli Selatan (Tapsel), Aceh, dan Medan.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith

Tags

Terkini

Terpopuler