Ini Pengalaman Komedian Asal Bandung Berjuang Melawan Covid-19

- 21 Desember 2020, 15:53 WIB
Komedia Popon Poningsih
Komedia Popon Poningsih /


GALA JABAR - Sedih dan syok hal yang dirasakan komedian Sunda, Popon Poningsih saat dirinya mengetahui empat (4) dari tujuh (7) anggotanya yang positif terpapar Covid-19. Kabar itu diterima dari Puskesmas Coblong Kota Bandung pada pertengahan November lalu, membuat Popon berputar otak untuk bisa memisahkan tiga (3) anggota keluarga lainnya, yakni ibu dan anaknya agar tidak bersatu (campur) dengan anggota keluarga lainnya yang terpapar Covid-19.

"Saya alami syok berat, reuwas dan tidak bisa berfikir harus berbuat apa. Tetapi setelah mendapat penjelasan dari pihak Puskesmas dan beristigfar, akhirnya saya menemukan jalan untuk memisahkan anggota yang positif dengan yang tidak terpapar (negatif) Covid-19)," ujar Popon saat berbincang dengan Galamedia, Senin 21 Desember 2020.

Karena berbagai pertimbangan Popon kemudian memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya, yang kebetulan memiliki dua lantai. Tiga orang yang positif Covid-19 mendiami lantai atas (dua), dan tiga yang negatif di lantai dasar. Sedangkan satu orang lainnya mengisolasi mandiri di Hotel Utari sesuai arahan dari piahk Satgas Covid-19 Kota Bandung.

Baca Juga: Manajemen The Reds Pertimbangkan Jual Salah, Ternyata Inilah Alasannya...

"Sebenarnya saya eneg dan kesal juga pada Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung. Katanya siap melayani 24 jam, tapi setelah ditelapon berkali-kali, tidak ada jawaban (telpon tak diangkat). Saya akhirnya bisa menghubungi Satgas penangan Covid-19 Pusat di Jakarta, namun tetap saya diarahkan untuk menghubungi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung. Karena saya sudah hilang kepercayaa pada Satgas penanganan Covid-19 Kota Bandung, saya kemudian menghubungi Puskesmas Coblong dan mendapat arahan untuk segera melakukan isolasi mandiri di rumah," terangnya.

Setelah enam hari melakukan isolasi mandiri di rumah, akhirnya tiga anggota keluarganya kemudian dibawa ke Hotel Utari Dago untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Popon pun kemudian bertanya lagi ke pihak Puskesmas Coblong, bagaimana dengan yang negatif?

Pasalnya, selama enam hari isolasi mandiri Popon dan keluarganya merasa dikucilkan oleh para tetangga bahkan oleh pihak RT dan RW. Popon mengakui, dirinya tidak melapor pada Ketua RT dan RW setempat Kelurahan Sekeloa, jika ada anggota keluarganya yang terpapar positif Covid-19 karena hasil tes swab belum keluar.

Baca Juga: Rusia Lebih Unggul dari NATO, Produksi Tank yang Bisa Terjun dari Pesawat dan Terjang Gelombang Laut

"Hasil tes Swab keluar tanggal 18 November setelah dilakukan tes pada 15 November 2020. Selama itu saya tidak melapor ke RT dan RW untuk menjaga stabilitas lingkungan tetangganya. Setelah hasil tes swab keluar, baru pihak RT datang ke rumah walau harus di luar, sambil berkata bahwa Popon dan keluarga harus diisolasi di luar (tidak di rumah), karena para tetangga rame dan tidak mau tertular Covid-19," terang Popon meniru ucapan RT.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah