Cegah Penyebaran Covid-19, Mojang Diskar PB Semprot Alun-alun

- 18 Desember 2020, 14:47 WIB
Mojang Diskar PB Kota Bandung saat menyemprotkan disinfektan di Alun-alun Bandung, Jumat 18 Desember 2020.
Mojang Diskar PB Kota Bandung saat menyemprotkan disinfektan di Alun-alun Bandung, Jumat 18 Desember 2020. /Yeni Siti Apriani/galamedia


GALAJABAR - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengerahkan para mojang pada penyemprotan disinfektan yang dilaksanakan di kawasan Alun-alun, Jumat 18 Desember 2020.

Tak hanya saat penyemprotan, petugas mojang ini pun kerap diturunkan saat terjadi bencana kebakaran.

Kabid Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, M. Yusuf mengatakan, terdapat 35 mojang di Diksar Kota Bandung. Tugas mereka sama, membantu saat terjadi kebakaran atau pun kejadian lainnya.

Baca Juga: Wow, di Cirata Bakal Ada PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara

"Kalau ada kebakaran, mereka semua diturunkan," ujar Yusuf disela penyemprotan di kawasan Alun-alun.

Saat tidak terjadi kebakaran, ungkapnya, para mojang ini bertugas di bagian pencegahan, administrasi dan lainnya.

"Mereka juga punya keterampilan memadamkan kebakaran," terangnya.

"Mereka dilatih bagaimana memadamkan kebakaran skla kecil atau besar. Ada yang tugas memegang nozzle, selang dan lainnya. Memang enggak semua bisa pegang nozzle, tapi mereka harus tahu," ungkap Yusuf.

Baca Juga: Berpotensi Disalahgunakan, Pemerintah Bakal Atur Lalu Lintas Drone

Terkait penyemprotan, Yusuf mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan Diskar PB dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

"Tiap hari bisa 4 hingga 5 titik penyemprotan," terangnya.

Salah seorang mojang, Ratika sudah 14 tahun bertugas di Diskar PB. Ia betugas di bagian administrasi, namun tak jarang turun ke lapangan melakukan pemadaman.

Meski perempuan, ia tak gentar berhadapan dengan api.

"Saya pribadi senang kerja di pemadam, bisa langsung ketemu warga menolong mereka," terangnya.

Baca Juga: Resmi, Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda

Meski banyak mendapatkan pengalaman seru, Ratika mengaku warga kerap mempertanyakan pekerjaannya.
"Dukanya, kalau ada netizen bilang kerjanya apa. Itu kebakaran atau simulasi," ungkapnya.

Kendati demikian, ia tak patah semangat. Bahkan hal itu memicunya untuk terus membantu warga.

Ia terus menambah keterampilannya, seperti memegang nozzle selang pemadam dan penyelamatan lainnya.

Baca Juga: Tips Sederhana Memilih Produk Halal, Dari Logo Hingga Kandungannya

"Tekanan airnya (dari nozzle, red) 4 sampai 5 bar, makanya harus ada yang bantu di belakang. Kalau hanya satu orang bisa terjungkal," unhkapnya.

Hal serupa diungkapkan Winneke. Sebagai mojang, warga kerap menyangsikan dirinya bisa memegang selang dan juga melakukan pemadaman.

Padahal, sebelum diterjunkan, ia pun belajar dan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.

Sementara Bintania Purnomo sudah 7 tahun berada di belakang kemudi mobil unit pancar Diskar PB.

"Pekerjaan di Diskar PB ini banyak serunya dibandingkan dukanya. Seru, perempuan bisa kerjakan pekerjaan laki-laki," tuturnya.

Baca Juga: Tips Memberi Makan Ikan Cupang, Hati-hati Jangan Sampai Sembelit

Awalnya, Inta --sapaan akrabnya-- mengaku gugup membawa kendaraan yang cukup besar.

Namun seiring berjalanya waktu, ia pun terbiasa. Ia pun meminta warga, saat ada kendaraan Diskar PB melintas untuk tidak mengjalangi.

"Kita tetap utamakan keselamatan. Saya harap pada warga, kalau ada kendaraan Diskar jangan dihalang-halangi," terangnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x