Arisan Call, Arisan Kaum Elite Era 1980an: Surat Marlia Jelang Kematian Kepada Aktor Ratno Timoer

- 5 Januari 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi uang rupiah /Emaji/PIxabay/WARTA PONTIANAK

GALAJABAR - Arisan sudah dikenal sejak dahulu kala dan tujuan arisan pun bermacam-macam.

Ada yang untuk ajang bersosialisasi antar anggota atau sebagai kegiatan menabung (investasi).

Selain itu arisan adalah salah satu cara mendapatkan dana segar bagi yang membutuhkan.

Seiring dengan berjalannya waktu,  arisan juga terbagi dari berbagai jenis  arisan  yang lebih menguntungkan dari  arisan pada umumnya.

Baca Juga: Renungan Hadis Pagi Ini, Mintakanlah Syafaat untuk Kami kepada Rabbmu?

Salah satunya adalah arisan call/lelang/tembak yang mulai populer pada tahun 1970-an.

Salah satu bandar arisan call di jakarta yang terkenal adalah Marlia Hardi, aktris televisi dan layar lebar senior Indonesia.

Dia adalah seorang aktris yang cukup populer pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Ditulisan sebelumnya disebutkan, Marlia dikabarkan sempat tres dan di rawat di rumah sakit, rumahnya di sita rentenir sebab hutangnya menumpuk akibat masalah arisan call tersebut.

Marlia semakin stres karena para rentenir meneror nya dengan kejam dan mengancamnnya melalui surat kaleng atau telepon gelap.

Baca Juga: Ini Dia Cara Membuat NA untuk Anda yang akan Melangsungkan Pernikahan, Ternyata Mudah loh

Namun dia selalu menyembunyikan masalah tersebut  dari Era anak perempuannya dan teman-teman artisnya.

Dalam surat ancaman para rentenir di tuliskan bila Marlia tidak sanggup membayar maka dia akan di laporkan pada polisi.

Hal tersebut membuatnya semakin stres, bahkan dia sempat menuangkan masalah tersebut pada sebuah naskah sandiwara yang berjudul “Surat Kaleng.”

Marlia sudah tidak mungkin membayar semua hutangnya, dia sudah bangkrut dan tidak mempunyai apa-apa lagi.

Semua barang berharga yang dimilikinya sudah dia gadaikannya termasuk cincin berlian kesayangannya. Yang masih dia miliki saat itu hanyalah harga diri.

Baca Juga: Calon Kapolri Pengganti Idham Azis Sudah Ada, Moeldoko: Jokowi Hanya Ajukan Satu Nama

Pada 18 Juni 1984 sekitar pukul 7 pagi, Marlia Hardi terlihat di halaman depan rumahnya sedang menyiram tanaman, dan sempat mengobrol dengan salah seorang tetangganya.

Sedangkan Suwarno Utomo,  sopir pribadinya di perintah Marlia  ke rumah salah seorang temannya untuk sebuah urusan.

Sepulang dari teman Marlia, sekitar pukul 9 pagi sang sopir heran karena rumah terlihat sepi. Lima ekor anjing Peking milik Marlia sudah di rantai di belakang rumah.

Sendal-sendal yang berserakan di depan pintupun sudah di bereskan, rumah terlihat rapi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 5 Januari 2021, Stok Kosong di Sejumlah Gerai Ada Apa ya?

Tetapi begitu masuk ke dalam rumah, Suwarno sangat terkejut karena dia melihat majikannya tergantung dengan seutas tali di atas kusen pintu depan rumah.

Marlia  ditemukan tidak bernyawa lagi, saat itu dia mengenakan rok berwarna hitam dan blus becorak bunga-bunga.

Marlia Hardi tewas di usia 57 tahun, dan di atas meja telihat beberapa lembar surat yang salah satunya di tujukan pada tetangganya.

Isi surat itu adalah,”terpaksa jalan ini saya tempuh, saya tidak tahan lagi....tolong mengaji dan mintakan ampun kepada Tuhan. Langkah  saya sudah sesat, titip Era jangan sampai dia di tekan orang-orang, dia tidak tau apa-apa.”

Surat lainnya ditujukan pada Ratno Timoer, aktor dan ketua PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia), saat itu.

Baca Juga: Usai Diperiksa 11 Jam, MYD Menyampaikan Permohonan Maaf

”saya terlibat utang banyak sekali, termasuk uang arisan yang seharusnya sudah selesai tapi terpakai oleh Ibu Mar. Ibu tidak bisa mengembalikan lagi, terjadi perang mulut dan gosip. Bu Mar sangat tidak tahan, bunuh diri adalah jalan terbaik,” begitulah isi surat dari Marlia Hardi kepada Ratno Timoer.

Keinginannya untuk bunuh diri terlihat sudah matang, sehingga dia sudah mempersiapkan surat-surat untuk orang tertentu.

Bahkan Marlia juga menulis surat pada TVRI agar mengurus pemakamannya.

Kepergian Marlia Hardi yang sangat  mendadadak mengejutkan dunia industri hiburan dan perfilman, serta masyarakat .

Terutama anak-anaknya yang selama ini tidak mengetahui bahwa sang ibu menyimpan masalah yang begitu besar dalam hidupnya.

Baca Juga: Siapa Bilang Menjadi Petani Tak Diminati Kaum Milineal, Ini Faktanya

Media saling berlomba memuat kepergian Marlia yang tragis  bunuh diri akibat terlilit hutang arisan call.

Polisi pun kemudian turun tangan menginvestigasi kepergian Marlia Hardi.

Karena polisi mengkhawatirkan kematian Marlia karena bunuh diri tapi akibat penganiayaan dari pihak-pihak yang marah padanya.

Tetapi berdasarkan hasil visum tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan dan pembunuhan.

Penyebab kematiannya adalah murni bunuh diri, disebabkan jeratan pada leher yang mengakibatkan bu Mar tidak dapat bernapas dan  meninggal dunia.

Baca Juga: Tak Penuhi Panggilan Polisi, Ini Jadwal Baru Pemeriksaan Gisel

Seluruh surat yang di tulis Marlia adalah bukti otentik,  tulisan tangan, tanda tangan dan gaya bahasa adalah milik Marlia Hardi pada saat dia masih hidup.

Kesimpulannya adalah Marlia Hardi bunuh diri akibat tidak kuat menanggung beban hidup di akibatkan oleh hutang yang menumpuk akibat arisan call.

Ribuan masyarakat mengantarkan kepergian ibu Mar ke peristirahatan terakhirnya di Karet Bivak, Tanah Abang – Jakarta Pusat.

Banyak dari rekan-rekan sesama artis yang  tidak mengetahui permasalahan Marlia terlilit hutang arisan call dan  mengakibatkan dia bunuh diri.

Baca Juga: Arisan Call, Arisan Kaum Elite Era 1980an yang Berujung Maut

Mereka hanya mengetahui sosok Marlia Hardi sebagai ibu Mar yang keibuan, ramah,  suka menolong, bijaksana dan taat beribadah seperti sosok ibu Mar dalam serial sandiwara “Keluarga Ibu Mar.”***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x