'Letnan' Merpati, Pengantar Pesan Pejuang yang Gugur dalam Tugas Meraih Kemerdekaan

- 18 Januari 2021, 12:23 WIB
/Edi Kusnaedi/
 
GALAJABAR - "Burung merpati pos yang pernah digunakan sebagai kurir di daerah Komando Ronggolawe....Lamongan/Bojonegoro dengan front Surabaya pada tahun 1946."
 
Demikian keterangan seperti dikutip dari Museum Brawijaya.
 
Burung merpati ini mungkin menjadi satu pemandangan unik di Museum Brawijaya di Kota Malang Jawa Timur. 
Burung ini satu-satunya makhluk hidup yang diberi air keras dan dipajang di Museum Brawijaya.
 
Pembangunan Museum Brawijaya sudah dirintis sejak 1962 oleh Brigjen TNI (Purn) Soerachman mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962. 
 
Pembangunan gedung museum ini didukung pemerintah daerah Kotamadya Malang dengan luas tanas 10.500 meter persegi.  Museum ini dibangun pada 1967 dan selesai 1968.
 
Berbagai barang peninggalan era perang kemerdekaan ada di museum ini. Mulai dari tank, meriam, senjata penangkis serangan udara hingga patung Jenderal Sudirman.
Di antara ratusan koleksi, salah satunya burung merpati itu.
 
Keterangan lebih lengkap tentang merpati pos ini termuat dalam buku 'Album Perang Kemerdekaan 1945-1950' yang diterbitkan Badan Penerbit Almanak RI.
 
Burung merpati pos yang diberi pangkat 'letnan' ini menyampaikan pesan-pesan dari para pejuang di kawasan Lamongan dengan Surabaya. 
Karena merpati pos ini komunikasi antara para pejuang bisa lancar dilakukan.
Hingga akhirnya, kepak sayap merpati terendus tentara Belanda atas informasi pengkhianat bangsa.
 
Penembak jitu tentara Belanda membidik 'letnan' merpati yang tengah terbang dengan sebuah misi.
 
Dor...!!!!!  Peluru menembus tubuh merpati. Kepak sayapnya melemah darah keluar. 
Tapi merpati tetap terbang hingga sampai di tujuan. 
 
Di buku 'Album Perang Kemerdekaan' itu tertulis di depan komandan tentara republik merpati itu jatuh dan mati. 
Merpati itu kemudian diberi penghargaan letnan anumerta hingga kemudian bangkai merpati itu diawetkan untuk mengenang jasanya. 
 
Perwira pejuang kemerdekaan saat itu kemudian menyerahkan merpati itu ke museum.
Hingga kini...."letnan" merpati bisa dilihat di Museum Brawijaya.
 
SELAMAT JALAN LETNAN...
JASAMU LUAR BIASA.
KAMI MENGENANGMU.
 
(Penulis: Edi Kusnaedi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x