Lingga, Begini Sejarah dan Makna Lambang Daerah Kabupaten Sumedang

- 23 Januari 2021, 10:52 WIB
Logo Pemkab Sumedang
Logo Pemkab Sumedang /sumedangkab.go.id



GALAJABAR - Pernah melihat monumen Lingga yang berdiri kokoh di tengah Alun Alun Sumedang?

Ya, itulah lambang daerah Kabupaten Sumedang.

Seperti dirilis laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumedang, Lingga merupakan sebuah penghargaan untuk bupati yang dianggap akan memberontak oleh Belanda, Pangeran Aria Soeriaatmadja.

Nama Bupati Sumedang yang wafat di Mekah dan dijuluki Pangeran Mekah itu juga diabadikan menjadi jalan sebelah utara monumen Lingga.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo Terkonfirmasi Terpapar Covid-19

Monumen ini didirikan  pada tahun 1922 setelah bupati yang hidupnya sangat sederhana ini tak lagi menjadi orang nomor satu.

Pangeran Soeriaatmadja menjadi Bupati  Sumedang sejak 31 Januari  1883-1919.
 
Monumen Lingga  yang diresmikan Gubernur Jenderal Mr D Fock ini di bagian dindingnya ditulis, "Pangabakti Ka Suwarginan Pangeran Soeriaatmadja, Bupati Sumedang 1883-1919, ping 1 Juni 1919".  

Bagian atas Lingga berbentuk setengah bola dan terbuat dari pelat tembaga, melambangkan setinggi-tingginya puncak prestasi manusia.

Baca Juga: Sekali Lagi, Kemendikbud Tegaskan Guru Honorer Masih Berpeluang Jadi PNS

Tidak akan mencapai kesempurnaan yang hakiki. Sebab kesempurnaan sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT.  

Sedangkan pintu Lingga dibangun empat buah pada setiap penjuru mata angin dengan anak tangga bertrap-trap sebagai simbol pendakian rohani manusia.

Yaitu dalam mencapai keridloan Allah dengan terlebih dahulu menguasai empat unsur nafsu yang terdapat pada diri setiap insan,  amarah, sawiyah, lawamah dan mutmainah.

Dengan penguasaan keempat unsur nafsu itu, maka manusia dengan pengampunan Allah.  

Baca Juga: Resmi, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Bakal menikah Sebelum Ramadhan Tahun Ini

Atas segala dosanya, diibaratkan seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.
 
Lambang Kabupaten Sumedang diciptakan R. Mahar Martanegara, putera Bupati Bandung, R. Adipati Aria Martanagara yang masih punya keturunan Sumedang. Lambang ini diresmikan 13 Mei 1959.

Perisai melambangkan jiwa kesatria utama, percaya pada diri sendiri.

Sisi Merah, semangat keberanian Dasar Hijau, lambang kesuburan.

Bentuk setengah bola serta bentuk kubus pada ”LINGGA”  melambangkan manusia tidak ada yang sempurna.

Sinar Matahari, melambangkan semangat rakyat dalam mencapai kemajuan.

Baca Juga: Liga Jerman: Gol Kilat Dianulir, Gladbcah Tetap Mampu Habisi Dortmund

Warna Kuning Emas,  berarti keluhuran budi dan kebesaran jiwa.

Sinar yang ke-17,  angka sakti, tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Delapan bentuk dari pada ”LINGGA”, lambang bulan Proklamasi Indonesia.

Sembilan belah batu pada ”LINGGA”, empat buah kaki tembok dan lima buah anak–anak tangga merupakan lambang tahun Proklamasi Republik Indonesia (1945).

Tulisan ”INSUN MEDAL” melambangkan kristalisasi dari pada jiwa dan kepribadian rakyat Sumedang.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x