GALAJABAR - Bara api terus menyala untuk melayani pelanggan Kue Balok Pak Obos di Jalan Raya Kopo, No 246, Kota Bandung, Jumat, 22 Maret 2024 (malam). Beberapa pengendara motor tampak berhenti sekadar istrihat dan ngaso di kue balok yang terletak persis di pinggir jalan ini.
Dedi Koswara (60) sudah selama 8 tahun belakangan menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk menjalankan bisnis Kue Balok Pak Obos. Ia pun mengaku sudah meraup untung yang cukup menjalankan bisnis kue balok tersebut.
"Kalau dihitung (untung,red) rata-rata per hari Rp200.000 sampai Rp300.000," ujar Dedi kepada Pikiran-Rakyat.com. Ia pun mengaku senang dapat meminjam dana KUR tersebut dan menjalankan bisnisnya.
Bahkan kata dia, dana KUR ini merupakan langkah positif untuk membantu pengusaha kecil yang berdagang di jalanan Kota Bandung.
"Pelayanan BRI kepada saya dan usaha cukup bagus dan positif untuk membantu pengusaha kecil," ujar Dedi.
KUR menjadi salah satu pendorong tertinggi pemulihan ekonomi. Di masa pandemi Covid-19, lanjutnya, pemulihan UMKM menjadi salah satu program utama pemerintah dan diwujudkan melalui dukungan kebijakan terhadap UMKM dan korporasi.
Fokus BRI terus diarahkan pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, BRI mampu menjaga momentum dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.
CEO Regional Bandung BRI, Sadmiadi mengatakan selama 6 tahun terakhir BRI Regional Office Bandung telah menyalurkan pinjaman KUR kepada 3,9 juta nasabah.
"Dengan total nominal penyaluran sebesar Rp102 triliun di Jawa Barat wilayah kerja BRI Regional Office Bandung (di luar Bogor, Depok, Bekasi, Karawang yang termasuk wilayah kerja BRI Regional Office Jakarta 2)," ujarnya.