GALAJABAR - Ngabuburit merupakan salah satu tradisi yang tak lepas dari aktivitas selama bulan Ramadhan di Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya ngabuburit dan bagaimana awal mula tradisi ini muncul di masyarakat?
Yuk, simak ulasan mengenai pengertian ngabuburit serta sejarah di balik tradisi Ramadan khas Tanah Air ini!
Baca Juga: Selamat Tiwi! 36 Jam Berjuang, Eks Vokalis T2 Lahirkan Putri Kedua
Istilah ngabuburit berasal dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit secara lengkap terambil dari kalimat "ngalantung ngadagoan burit".
Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.
Kata dasar ngabuburit sendiri adalah "burit" atau sore. Ini dikarena ngabuburit memang dilakukan sore hari menjelang jam berbuka puasa.
Banyak yang berpendapat secara morfologi kata ngabuburit berasal dari kata "burit" saja sehingga bisa diartikan secara sederhana menjadi "menunggu waktu sore".
Seiring populernya istilah ini, ngabuburit kemudian banyak digunakan di berbagai daerah.
Namun ada pula beberapa tempat yang tetap menggunakan istilah daerahnya masing-masing seperti "malengah puaso" di Minang yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Baca Juga: Catat Ini, Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Wilayah Bandung Selasa 13 April 2021
Ngabuburit di Indonesia umumnya dilakukan dengan berbagai kegiatan khas di bulan Ramadan seperti pesantren kilat, berburu takjil di pasar-pasar kaget hingga wisata religi atau kegiatan sosial lainnya.
Apa pun itu, mari ngabuburit yang bermanfaat sekaligus menambah makna ibadah kita. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriah! ***