Gunung Asama Jepang Meletus Dahsyat dan Merenggut 35.000 Jiwa pada 3 Agustus 1783

- 3 Agustus 2021, 07:34 WIB
Ilustrasi gunung meletus.
Ilustrasi gunung meletus. /Pixabay/StockSnap/

GALAJABAR - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 3 Agustus, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Di antaranya yaitu meletusnya Gunung Asama di Jepang dan menewaskan 35.000 jiwa hingga Presiden Soeharto ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 3 Agustus, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:

Baca Juga: Dua Wilayah di Jakarta, Selasa 3 Agustus 2021 Diprediksi Akan Dilanda Hujan Disertai Petir

1492
Pada 3 Agustus 1492, memulai perjalanan bersejarahnya untuk memulai misi menemukan jalan baru ke India.

Columbus berangkat dari Spanyol, terpatnya dari Carolina Palos de la Frontera (di sungai Saltes , di pertemuan sungai Rio Tinto dan Rio Odiel).

Columbus dan krunya memulai pelayaran untuk menemukan rute yang lebih pendek ke India dan Timur dengan tiga kapal berukuran sedang, Niña (nama asli Santa Clara), Pinta, dan Santa Maria.

Karena sesuatu hal di perjalanan, Columbus akhirnya malah sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492.

Baca Juga: Ikatan Cinta 3 Agustus 2021: Lokasi Hp Ricky Berhasil Ditemukan, Polisi Menuju Lokasi

1783
Gunung Asama di Jepang meletus dan menewaskan 35.000 jiwa. Gunung Asama adalah gunung api aktif yang terletak sekitar 145 KM barat laut dari pusat kota Tokyo.

Gunung ini merupakan salah satu dari 108 gunung api yang ada di Jepang.

Gunung ini bertipe strato dan memiliki catatan letusan yang panjang. Letusan terakhir terjadi tanggal 2 Februari 2009 yang menyebabkan hujan abu di sebagian Metropolitan Tokyo.

1837
Pada 3 Agustus 1837 menjadi penaklukan Bonjol. LetKol Andreas Victor Michiels menggantikan Eerens dalam penyerangan ke Bonjol untuk mengakhiri Perang Padri.

Baca Juga: Ikatan Cinta 3 Agustus 2021, Martin Kembali Muncul dan Segera Tangkap Ricky-Elsa

Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatra Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838.

Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.

1884
Galaksi NGC 27 ditemukan oleh Lewis A. Swift

1914
Perang Dunia I: Jerman menyatakan perang terhadap Prancis.

Baca Juga: Refly Harun Soroti Kritikan Effendi ke Jokowi: Dulu Pemerintah Pilih PSBB Karena Mau Lepas Tanggung Jawab

1916
Perang Dunia I: Pertempuran antara pasukan Kerajaan Inggris dan Kerajaan Ottoman terjadi di sekitar Terusan Suez. Dikenal juga dengan peristiwa "Pertempuran Romani".

1940
Perang Dunia II: Italia menginvasi Somaliland Britania.

1949
Perang Kemerdekaan Indonesia: Berdasarkan Perjanjian Roem-Roijen, pukul 22.00 gencatan senjata diperintahkan untuk pasukan Indonesia (TNI) oleh Jenderal Soedirman untuk menghentikan baku tembak dengan tentara Belanda (KNIL).

1963
Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Deklarasi Manila yang merupakan bagian dari rangkaian Persetujuan Manila disetujui.

Baca Juga: Prank Bantuan 2 Triliun Heriyanti, MUI Mengaku Sakit Hati dan Kecewa: Motivasinya Apa?

2000
Mantan Presiden Soeharto resmi menjadi tersangka kasus dugaan penyalahgunaan dana yayasan sosial yang didirikannya dan dinyatakan sebagai terdakwa berbarengan dengan pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi Jakarta.

Kasus dugaan korupsi Soeharto menyangkut penggunaan uang negara oleh 7 yayasan yang diketuainya, yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora.

Pada 1995, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995. Keppres ini mengimbau para pengusaha untuk menyumbang 2 persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri.

Hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman. Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan Agung, sejak tahun 1999.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x