Network
GALAJABAR - Ketika berpuasa, bau mulut akan tercium tidak sedap dan lebih menyengat dari biasanya.
Oleh karena itu, tinggi kemungkinan seseorang yang sedang berpuasa ingin membersihkan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi.
Namun sebagian khawatir dengan pertanyaan yang muncul seperti, apakah gosok gigi membatalkan puasa? Bagaimana hukum gosok gigi ketika berpuasa?
Berikut ini adalah penjelasan terkait hukum gosok gigi ketika berpuasa, apakah diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
Dilansir Galajabar dari laman NU online, membersihkan gigi dan mulut ketika berpuasa perlu diatur waktunya. Lantaran, membersihkan gigi dan mulut di siang hari perlu dihindari.
Menurut Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain, salah satu hal yang makruh ketika berpuasa adalah bersiwak setelah zuhur.
Kemudian, mengapa bersiwak atau berkumur termasuk makruh? Hal itu disebabkan pembersihan mulut di saat puasa merupakan tindakan menyalahi yang utama.
Utamanya adalah mendiamkan mulut dan aromanya yang kurang sedap apa adanya karena aroma inilah yang lebih disukai Allah di hari kiamat kelak.
Oleh karena itu, melakukan kumur dan sikat gigi mesti diatur waktunya. Lebih baik jika kedua aktivitas itu dilakukan sebelum zuhur tiba demi mengejar keutamaan.
Sementara itu, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi bagi Anda yang berpuasa, kemudian melakukan gosok gigi sebelum zuhur menggunakan pasta gigi.
Orang yang berpuasa dengan gosok gigi menggunakan pasta, jika tidak ada air atau pasta yang masuk tenggorokan sama sekali, puasanya tidak batal.
Namun apabila ada sedikit saja dari air atau pasta yang tertelan walaupun tanpa sengaja, puasanya batal.
Agar puasanya tidak batal, maka disarankan untuk tidak melakukan gosok gigi menggunakan pasta gigi, atau lakukan gosok gigi ketika sahur.
Namun, jika sudah siang dan lupa menggosok gigi ketika sahur, maka lakukan gosok gigi hanya dengan sikatnya saja tanpa memakai pasta gigi.***
