Sebuah studi menyebutkan bahwa wanita paling terpengaruh oleh gejala jangka panjang dari infeksi virus corona.
Oh iya, selain wanita, kelompok lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun serta orang-orang dengan indeks massa tubuh yang tinggi atau kegemukan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami long Covid syndrome.
Tapi, bukan berarti kelompok pasien lain aman dari risiko ini, ya. Anak-anak pun bisa terserang long Covid syndrome.
Dilansir dari The Conversation, Kantor Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa sekitar 13% -15% anak-anak mengalami long Covid lebih dari lima pekan.
Baca Juga: Resep Misoa Goreng yang Gurih dan Umami: Enaknya Nampol Banget!
Bahkan, di Italia, lebih dari separuh anak-anak dengan Covid-19 memiliki setidaknya satu gejala yang menetap selama 17 minggu setelah didiagnosis.
Efek Long Covid Syndrome
Dari penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran UI dan Rumah Sakit Persahabatan pada bulan Maret 2021 lalu, tiga gejala yang paling umum dialami oleh para penderita long Covid syndrome adalah kelelahan/fatigue, batuk, dan nyeri otot.
Dikutip dari CDC, Gejala-gejala umum long Covid syndrome adalah sebagai berikut:
- Kesulitan bernapas