GALAJABAR - Apa kamu sering frustasi dengan pekerjaan padahal kamu sudah ada di rumah untuk beristirahat? Membawa pulang pekerjaan di rumah tentu sangat tidak sehat.
Apakah kamu juga pernah mendengar kata “decluttering“? Mungkin, pikiranmu langsung ingat istilah tersebut dengan bersih-bersih. Ya, pada dasarnya, decluttering adalah aktivitas membuang hal-hal yang tidak lagi berguna untuk rumahmu, dan kehidupanmu.
Layaknya barang-barang yang berserakan di dalam rumahmu, mental clutter adalah segala pikiran yang membuat isi kepalamu berantakan. Kamu tidak bisa berhenti memikirkan itu kapanpun dan dimanapun, hingga kamu kesulitan untuk berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas lain.
Mental clutter atau kekacauan mental adalah gejala umum dari tubuh dan pikiran manusia modern yang selalu sibuk. Misalnya sering berpikir tentang pekerjaan di rumah dan sebaliknya, atau kesulitan tidur karena pikiran yang terus-menerus berubah, hingga kurangnya konsentrasi.
Mental clutter dapat ditandai dengan hal-hal berikut:
- Informasi yang berlebihan. Memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam kepalamu dapat membuatmu lelah secara mental.
- Ekspektasi yang tidak terpenuhi. Kamu merasa orang lain harus berperilaku sesuai apa yang kamu mau, tetapi hal itu tidak dilakukan oleh mereka.
- Tugas yang tertunda. Rutinitas kecil, seperti mengirim email, mencuci baju, dan hal-hal lainnya terasa sangat mengganggu, tetapi tidak kamu lakukan.