Eril Putra Ridwan Kamil Disebut Syahid, Ini 6 Ganjaran dan Keistimewaan Mati Syahid Menurut Buya Yahya

- 11 Juni 2022, 20:33 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memandang foto wajah anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz yang telah meninggal dunia.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memandang foto wajah anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz yang telah meninggal dunia. /Antara Foto/

GALAJABAR - Setelah melalui pencarian yang cukup panjang, kini jasad putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril berhasil ditemukan.

Orang yang berhasil menemukan Eril pun bukanlah tim SAR ataupun pihak kepolisian, melainkan seorang guru SD asal Swiss, bernama Geraldine Beldi.

Sebelum kembali ke Tanah Air, Ridwan Kamil pun sempat menemui Geraldine Beldi untuk menyampaikan terima kasih.

Baca Juga: Spesifikasi iPhone SE 3rd yang Segera Dirilis Bulan Juni 2022, Harganya Ditaksir di Bawah Rp10 Juta

Melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Gubernur Jawa Barat itu bahkan memberikan apresiasi pada guru SD tersebut berupa hadiah jika datang ke Indonesia, Ridwan Kamil akan memfasilitasi kebutuhan Geraldine Beldi.

Menanggapi kabar ditemukannya jasad Eril, Buya Yahya menyebut jika kematian Eril dalam keadaan mati syahid.

"Orang yang tenggelam. Tenggelam dan dia menyerahkan kepada Allah, karena dia sudah tidak bisa lagi mencari pertolongan, dan dia hanya kembali kepada Allah, Allah, tenggelam dia, mati syahid," ungkap Buya Yahya.

Baca Juga: Ini Syarat dan Aturan Terbaru Naik Pesawat, Simak Selengkapnya di Sini

Berdasarkan kitab Riyadush Sholihin, Buya Yahya menyebutkan selengkapnya ada lima orang yang tergolong mati syahid.

Di antaranya yakni orang yang wafat karena wabah, dan orang yang meninggal setelah berjuang, menerima, serta sabar dalam melawan penyakit dalam.

Kemudian wafat karena tenggelam, mati karena tergencet atau tertimpa reruntuhan, dan yang syahid fi sabilillah.

Terdapat banyak ganjaran bagi orang yang mati syahid. Sebagian di antaranya adalah 6 ganjaran dan keistimewaan mati syahid berikut yang disampaikan oleh Buya Yahya.

Baca Juga: Informasi Program Beasiswa Aperti BUMN, Cek Website Resmi 8 Perguruan Tinggi di Sini

1. Tidak Mendapatkan Siksa Kubur

Ganjaran atau keistimewaan orang yang mati syahid yang pertama yaitu dia akan dibebaskan dari siksa kubur. Maka dirinya nanti akan menjadi penghuni kubur yang beruntung dan selamat.

"Tidak mendapatkan siksa kubur," kata Buya Yahya dikutip Galamedia dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 25 Desember 2015.

2. Merasa Aman

Selanjutnya orang yang mati syahid juga akan merasa aman ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar, tempat dengan suasana yang sangat dahsyat di akhirat nanti.

"Akan merasa aman nanti di saat kita dibangkitkan di Mahsyar," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Program Beasiswa Aperti BUMN 2022: Ini Tahapan Pendaftaran dan Persyaratannya

3. Mendapat Hiasan Khusus

Keistimewaan lainnya yang didapat orang yang mati syahid adalah mendapatkan hiasan khusus dan dicap sebagai pemilik iman.

"Jadi diberi hiasan khusus, hiasannya ahli iman. Dia dicap sebagai ahli iman," ucap Buya Yahya.

4. Bisa Memberikan Syafaat Kepada 70 Keluarganya

Tak hanya mendapat kebaikan bagi dirinya sendiri, namun orang yang mati syahid juga membawa kebaikan bagi keluarganya, yaitu bisa memberikan syafaat kepada 70 keluarganya.

"Dia memberikan syafaat kepada, kepada tujuh puluh dari keluarganya," ungkap Buya Yahya.

5. Masuk Surga

Salah satu orang yang tergolong mati syahid yaitu jika wafat setelah berjuang dan tabah dalam melawan penyakitnya. Orang tersebut berjuang karena Allah dan seolah seperti berjuang di medan laga.

Baca Juga: Aperti BUMN kembali Buka Program Beasiswa, Berikut Ini Delapan Perguruan Tinggi yang Terlibat

"Maka orang sakit kalau dia dengan ketabahan, dengan kesabarannya dia seperti di medan laga dia. Kalau mati matinya syahid. Mati karena sabar dia," kata Buya Yahya.

Kemudian orang yang mati syahid ini akan mendapatkan ganjaran atau keistimewaan berupa surga.

"Dan ini kabar gembira diberikan Nabi adalah untuk siapa? Untuk kabar gembira bagi yang tertimpa musibah, dari orang yang meninggal dan orang yang ditinggal. Dan itu hakekat. Sehingga orang yang tertinggal tidak berlarut-larut dalam kesedihan karena Nabi mengganti, dengan berita mewah, istimewa, yaitu akan mati syahid masuk surga," sambungnya.

6. Mulia di Hadapan Allah

Selain berbagai ganjaran dan keistimewaan di atas, orang yang mati syahid juga mulia di hadapan Allah SWT. Kabar dari Rasulullah SAW ini bisa menjadi berita gembira bagi keluarga yang ditinggalkan almarhum agar terhibur hatinya.

"Akan tetapi kalau mendengar berita bahwa, saat itu setelah wafat dia akan mulia di hadapan Allah, akan terhibur hatinya (keluarga yang ditinggalkan)," sebut Buya Yahya.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah