Ukuran berat badan sehat yakni berpatokan pada indeks massa tubuh (IMT) 18,5-22,9 kg/m2.
Menurut Eva, peningkatan lima poin IMT meningkatkan beberapa risiko kanker yakni risiko 50 persen kanker endometrium, 48 persen adenocarcinoma esophageal (tipe kanker esofagus), 30 persen kanker ginjal, 30 persen kanker hati, 12 persen kanker payudara postmenopause (setelah menopause), 10 persen kanker pankreas dan 50 persen kanker kolorektal.
Baca Juga: VIRAL! Pelajar SMP Dikeroyok 3 Remaja Gara-gara Tolak Ikutan Geng, Pelaku Nyaris Diamuk Massa
Diet sehat dapat berperan dalam mencegah kanker, maka ia juga berkaitan dengan asupan protein dan lemak yang harus didapatkan dalam porsi seimbang.
Khusus untuk protein, sebaiknya pilih protein rendah lemak dan membatasi konsumsi daging merah terutama olahan seperti sosis, kornet dan daging asap. Makanan-makanan itu bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Kemudian untuk lemak, sebaiknya pilih yang sifatnya baik seperti alpukat dan kacang-kacangan.
Baca Juga: KONSER Dewa 19 di Stadion Siliwangi Bandung, Sekitaran Lokasi Steril dari Kendaraan
Selain itu, batasi juga konsumsi makanan cepat saji karena berkontribusi terhadap kenaikan berat badan yang berkaitan dengan kondisi obesitas. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
"Batasi asupan gula. Batasi konsumsi daging merah dan processed meat (daging yang melalui pemrosesan). Hati-hati dengan pengasinan, kontribusinya ada terhadap kanker nasofaring," ujar Eva.***