Berangkat dari situ, diyakini tren tersebut menyebar dengan nama ngabuburit. Populernya ngabuburit di beberapa wilayah di Indonesia, menurut Hawe tidak luput dari peranan media. Ditambah kata ngabuburit yang sangat mudah dilafalkan oleh orang-orang yang memang tidak pernah berbahasa Sunda.
Hawe mengungkapkan umumnya tradisi ngabuburit dahulu diwarnai dengan kegiatan bermain permainan tradisional Jawa Barat, seperti bebeledugan atau meriam bambu. Semakin kesini makin banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat ngabuburit, menyesuaikan zaman yang terus berkembang.***