Oleh karena itu dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa itikaf dapat dilaksanakan dalam waktu tertentu seperti dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan seterusnya hingga boleh dalam waktu semalaman atau 24 jam.
Dimana tempat itikaf?
Pada surat QS al-baqarah ayat 187 yang menjelaskan bahwa itikaf dilaksanakan di masjid. Namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai masjid apa yang dapat digunakan untuk beritikaf, apakah masjid Jami atau masjid lainnya.
jBaca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Jam Buka Puasa Kupang, Sumba, Lombok, Sumbawa, dan Bima Hari Ini
Pendapat yang dipegang oleh Al hanafiyah atau ulama Hanafi, bahwasanya masjid yang dapat digunakan dalam melakukan itikaf adalah masjid yang memiliki imam dan muadzin, baik masjid tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan salat lima waktu ataupun tidak.
Terdapat juga pandangan lain yang dipegang oleh Al hanabilah yakni ulama Hambali, di mana bahwa itikaf dapat dilaksanakan di masjid yang sering digunakan untuk melakukan salat jamaah.
Hingga dapat disimpulkan bahwasanya masjid yang baik digunakan untuk melaksanakan itikaf adalah masjid Jami atau masjid yang digunakan untuk melaksanakan salat Jumat, tapi walaupun begitu tidak mengapa bila melakukan i'tikaf di masjid biasa.
Apa amalan-amalan saat itikaf?
Baca Juga: Kasus Suap, Mantan Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna Divonis 4 Tahun Penjara
Lalu amalan-amalan apa saja yang bisa dilakukan saat saat melaksanakan itikaf, Berikut merupakan amalan yang bisa dilakukan saat beri'tikaf:
Melaksanakan shalat sunnah, misalnya shalat tahiyatul masjid, salat lail, dan lain-lain
Membaca Alquran dan tadarus AlQuran