Perang Badar
Baca Juga: Muhammadiyah Lebaran Duluan, Kemungkinan Berbeda dengan Pemerintah dan NU
Lalu, sumber lain menyebutkan, pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan Minal Aidin wal faizin, digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal perang badar.
Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi 'Semoga Termasuk dari Orang-orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan Islam)'.
Ucapan minal aidin wal faizin tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab. Kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata perkatanya saja.
Di dalam hadits juga tidak dijelaskan secara spesifik mengenai ucapan ini. Yang ada, malah ucapan kalimat yang bisa digunakan saat di Hari Raya Idul Fitri yang sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri adalah Taqabbalallahu minna waminkum.
Ucapan Nabi
Menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang yang dekat dengan zaman nabi dengan kata-kata Shiyamana wa Shiyamakum.
Baca Juga: 8 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo, Begini Kronologi Kejadiannya
Sehingga, bila digabungkan kedua kalimat itu, makan akan bermakna 'Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu'. Jika ingin menyampaikan pernohonan maaf lahir batin, bisa menggunakan doa berikut ini.