Network
GALAJABAR - Hari Raya Idul Fitri terdapat ragam tradisi dan amal kebaikan yang dilakukan salah satunya Ziarah Kubur. Mengunjungi makam keluarga yang telah menjadi tradisi yang dilakukan kebanyakan umat Islam Indonesia saat lebaran.
Dilansir dari mui.or.id, ziarah kubur merupakan amalan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kepada umatnya. Sebab, ziarah kubur memberikan manfaat bagi peziarah maupun ahli kubur yang di ziarahinya.
Anjuran ziarah kubur juga disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW, Bersabda:
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Sidang Isbat Idul Fitri 1444 H Gratis Klik di Sini
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarah kalian.” (HR. Muslim)
Pada awalnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang umatnya untuk melaksanakan ziarah kubur, Rasul khawatir umatnya nantinya meminta-minta kepada kuburan layaknya kaum jahiliyah.
Namun setelah beberapa selang waktu kemudian, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memperbolehkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur dengan niat semata-mata untuk mengingat kematian dan akhirat.
Lanjutnya, ziarah kubur lebih diutamakan kepada kuburan orang tua ataupun keluarga, dalam sebuah hadist diceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah merindukan sahabatnya hingga beliau akhirnya mengunjungi kuburan mereka seperti di Baqi. Beliau tak hentinya memohon ampunan kepada mereka.
Baca Juga: Lokasi Sholat Idul Fitri 1444 H di Kota Bandung Jumat 21 April 2023
Baqi sendiri merupakan makam tertua yang berada di Madinah dan makam tersebut sangatlah diistimewakan karena didalamnya terletak kuburan sahabat dan keluarga Rasulullah Saw. Allah SWT juga akan membangkitkan pertama orang yang dimakamkan di Baqi
Adapun bentuk keistimewaan lainnya dari Baqi, adalah saat Allah SWT memerintahkan kepada rasul Allah untuk berziarah ke makam tersebut dan meminta ampunan kepada para penghuni.
Ziarah kubur juga tentunya hikmah diantaranya sebagai bahan refleksi dan introspeksi diri bahwasanya seseorang kapanpun akan menemukan ajalnya dan dan mengingatkan kepada seseorang dengan kematian sehingga timbullah semangat dalam beribadah.
Baca Juga: Cara Membuat Kue Kering Kastengel, Mudah Tanpa Oven, Catat Resep dan Bahannya
Doa Ziarah Kubur
مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
(Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafìhii wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan hhairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar)
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim no 963).***
