Jalur Gaza Gelap Gulita Mulai Besok Akibat Pasukan Israel Tutup Distribusi Bahan Bakar

15 Mei 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi. Roket ditembakkan di Jalur Gaza. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

GALAJABAR - Jalur Gaza bakal kehabisan bahan bakar untuk generator listrik pada Minggu, 16 Mei 2021.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang pejabat pertahanan Israel seperti dilansir Times of Israel, Jumat, 14 Mei 2021.

Ia menyebutkan, Gaza hanya memiliki listrik lima jam per hari semenjak pertempuran antara Israel-Palestina memanas di lokasi tersebut.

Padahal sebelumnya pasokan listrik untuk setidaknya mencukupi untuk 16 jam per hari.

Kondisi ini disebabkan oleh penutupan jalur penerimaan bahan bakar Gaza di Karem Shalom oleh Israel.

Baca Juga: Indonesia Urutan Ke-18 Kasus Positif Covid-19 Dunia Versi Johns Hopkins University Medicine

Menurut penghubung militer Israel dengan Palestina, roket Hamas juga merusak saluran listrik dan memutus aliran listrik bagi lebih dari 230 ribu warga Gaza.

"Roket Hamas merusak saluran listrik di pihak Israel (menuju ke Gaza)," kata seorang pejabat keamanan lainnya.

Pada Kamis, 13 Mei 2021, Israel dan Hamas memasuki hari keempat sejak aksi saling serang di antara kedua mencuat.

Sedikitnya 1.700 roket dan mortir telah ditembakkan ke Israel sejak Senin, 10 Mei 2021.

Israel pun menyerang balik dengan menargetkan ratusan situs di seluruh daerah kantong pantai di Gaza yang dikuasai oleh Hamas.

Baca Juga: Objek Wisata di Lembang Kembali Dibuka

Menurut pejabat keamanan itu, tiga dari empat turbin yang biasanya dijalankan pembangkit listrik Hamas saat ini tidak berfungsi karena kekurangan bahan bakar.

Perusahaan listrik Gaza segera menutup salah satu dari empat turbin tersebut untuk menghemat bahan bakar.

Selain listrik, pasokan air di Gaza juga turut terdampak konflik. Pejabat tersebut mengatakan penduduk di Gaza hanya mendapat aliran air dua hari sekali.

Penghubung militer Israel dengan Palestina, COGAT menambahkan bahwa Hamas telah menonaktifkan pabrik desalinasi Gaza dan memutus pasokan air bagi 250 ribu penduduk di sana.

Baca Juga: Penuh Inspirasi! Simak 5 Kartun Islami yang Cocok Temani Waktu Libur Lebaran Sang Anak

Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa kekurangan listrik dan air yang mengalir dapat berdampak pada sistem perawatan kesehatan Gaza yang sudah rapuh.

"Ini akan berdampak serius pada kesehatan masyarakat dan kesehatan masyarakat kita," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas Ashraf al-Qidra.

Malam kemarin, Kementerian Kesehatan mengatakan 103 orang tewas sejak pertempuran antara Israel-Palestina. Di antara korban tewas termasuk 27 anak-anak. Dan 530 korban lainnya terluka.

Israel mengklaim sebagian besar korban jiwa adalah anggota kelompok teror atau korban roket Hamas.

Baca Juga: Jangan Lupa! Larangan Mudik Lebaran Masih Berlaku hingga 17 Mei 2021

Kelompok hak asasi Manusia Palestina, Defense for Children mengatakan bahwa beberapa warga sipil terbunuh oleh roket Hamas yang jatuh di Gaza, bukan oleh serangan Israel.

Meski begitu, Defense for Children mengklaim setidaknya beberapa dari anak-anak itu dibunuh oleh Israel.

Jihad Islam Palestina mengkonfirmasi kematian tujuh anggotanya dalam insiden itu. Sementara Hamas mengakui bahwa seorang komandan tertinggi dan beberapa anggota lainnya tewas.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler