Innalillahi, Palestina Kekurangan Tenaga Medis, Dokter-dokter di Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

- 18 Mei 2021, 10:58 WIB
Dua orang dokter senior Palestina, Mooein Ahmad al-Aloul dan Ayman Abu al-Ouf tewas dalam serangan udara Israel pada hari Ahad, 16 Mei 2021.
Dua orang dokter senior Palestina, Mooein Ahmad al-Aloul dan Ayman Abu al-Ouf tewas dalam serangan udara Israel pada hari Ahad, 16 Mei 2021. /Aljazeera



GALAJABAR - Konflik yang menimpa Palestina dan Israel masih berlangsung hingga saat ini, serangan demi serang dilancarkan oleh Israel.

Aksi kekerasan Israel terhadap Palestina tidak hanya menewaskan warga Palestina saja tetapi juga para dokter pun dikabarkan gugur, lantaran serangan Israel yang tak kunjung berhenti.

Diketahui sebanyak dua dokter ahli dinyatakan tewas akibat serangan udara yang dilancarkan Israel berhasil dilakukan.

Baca Juga: Negara Lain di Dunia Turun ke Jalan Bela Palestina, Gus Umar: Indonesia dengan Muslim Terbesar Malah Adem Saja

Peristiwa tersebut menjadikan kondisi di Palestina semakin memburuk, terlebih tewasnya kedua dokter tersebut berada di wilayah pusat yang terkepung tentara Israel.

Kedua dokter tersebut bernama Dokter Mooein Ahmad Al-Aloul dan Dokter Abu Al-Ouf dinyatakan tewas dalam serangan udara Israel pada hari Ahad, 16 Mei 2021.

Pekerja medis dan organisasi kesehatan telah mengecam pembunuhan dua dokter senior dan seorang ahli saraf dan kepala penyakit dalam di rumah sakit terbesar di Gaza itu.

Baca Juga: BLT BPUM UMKM Tahap 1 dan 2 Bakal Cair, Segera Cek Nama Anda di Link Ini!

Kematian semakin memperburuk kekurangan staf medis dan keahlian di Jalur Gaza, akibat dari blokade selama 14 tahun yang mencegah kebebasan bergerak, menyebabkan kekurangan pasokan dan peralatan yang mengerikan serta menghambat kemajuan medis.

Dr. Ayman Abu Al-Ouf adalah dokter kepala dari divisi penyakit dalam di Rumah Sakit Al-Shifa. Ia tewas bersama dengan anggota keluarganya dalam serangan rudal dini hari di Distrik al-Wehda di Gaza pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Selain menewaskan Dr. Ayman dan keluarganya, bom yang dijatuhkan Israel itu juga menewaskan sedikitnya 33 warga sipil dan membuat relawan bekerja di tengah puing-puing gedung apartemen untuk menemukan korban yang masih selamat.

Baca Juga: Chelsea vs Leicester, Penentuan Peta Persaingan Empat Besar Liga Inggris

Dr. Osaid Alser, mantan mahasiswa Al-Ouf yang juga rekannya di rumah sakit Al-Shifa mengatakan Palestina mengalami kerugian besar akibat tewasnya Dr. Ayman Abu Al-Ouf.

"Ini mengejutkan saya dan seluruh komunitas medis. Dia adalah salah satu dokter penyakit dalam paling senior di Gaza. Itu berarti kerugian besar bagi komunitas medis," katanya dilansir Galajabar dari Al Jazeera.

Diwaktu yang sama, Dr. Mooein Ahmad al-Aloul, seorang ahli saraf psikiatri berusia 66 tahun, juga tewas di rumahnya selama serangan al-Wehda. Saudaranya, Mazen al-Aloul telah mengumumkan mengenai kematiannya.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini: Wilayah Jawa Barat Bakal Hujan Ringan Disertai Petir

Putri Dr. Al-Aloul, Aya juga mengatakan serangan dilakukan tiba-tiba dan tanpa peringatan menyasar rumah mereka.

"Tanpa peringatan, mereka mengebom rumah kami," kata Aya.

Tercatat, sedikitnya 192 warga Palestina di Gaza tewas sejak pemboman Israel dimulai, termasuk 58 anak-anak, serta ratusan lainnya luka-luka.

Baca Juga: Tingkat Keterisian Turun, Jawa Barat Tetap Siapkan Penguatan Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Rumah sakit Al-Shifa adalah rumah sakit terbesar dan terlengkap di Gaza yang menyediakan hampir 70 persen layanan medis publik di Gaza dan hampir 90 persen layanan medis darurat.

Namun, Israel berusaha menutup akses dengan melakukan serangan dengan melakukan pengeboman jalan utama menuju rumah sakit Al-Shifa.

Selain Al-Shifa, Doctors Without Borders (MSF) juga melaporkan pada hari Minggu, 16 Mei 2021 sebuah klinik yang memberikan perawatan trauma dan luka bakar juga telah hancur terkena rudal Israel di Kota Gaza. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x