Benjamin Netanyahu Benar-benar Terjungkal! Perdana Menteri Israel Resmi Berganti, AS Tetap Setia Mendukung

- 14 Juni 2021, 13:08 WIB
Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett tersenyum ketika dia berbicara kepada pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset di mana anggota parlemen Israel memilih presiden baru, di pleno di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, 2 Juni 2021
Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett tersenyum ketika dia berbicara kepada pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset di mana anggota parlemen Israel memilih presiden baru, di pleno di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, 2 Juni 2021 /Reuters/Ronen Zvulun



GALAJABAR - Pemerintahan Benjamin Netanyahu resmi "terjungkal" setelah menjadi penguasa Israel selama 12 tahun.

Sebelum akhirnya Benjamin Netanyahu menghadapi guncangan politik pascakonflik dengan kelompok Hamas, akhirnya Israel resmi melantik perdana menteri yang baru.

Dilansir dari Times of Israel, Senin, 14 Juni 2021, pada Ahad, 13 Juni 2021, Yamina Naftali Bennett resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan benjamin Netanyahu.

Baca Juga: ISSI Jabar Siap Gelar Kejurnas Balap Sepeda di Garut, 21-29 Agustus Mendatang

Disebutkan, berdasarkan hasil pemilihan yang telah digelar, suara Benjamin Netanyahu dengan rivalnya Amina Naftali Bennett terpaut sangat tipis.

"Pemilihan hari Ahad dari pemerintah koalisi baru di Israel, dengan suara tipis 60-59, tidak menandai perubahan ideologis yang dramatis, meskipun delapan partai konstituennya menjangkau spektrum politik," demikian dilaporkan Times of Israel.

Namun, meskipun kini pemerintahan Israel telah resmi berdiri, Netanyahu dan para loyalisnya telah mencap penggulingannya sebagai tidak sah.

Baca Juga: Dulu Suka Beri Pujian, Kini Malah ‘Ketawain’ Novel Baswedan Cs, Gus Umar Sindir Sosok Ini

Netanyahu menganggap bahwa penggulingannya merupakan penipuan terbesar dalam sejarah Israel dan demokrasi dunia.

Tak lama berselang usia pemerintahan baru Israel resmi dilantik, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turut memberikan selamat.

Diketahui, selama ini AS adalah salah satu yang berada di garis depan mendukung politik Israel.

Baca Juga: Usai Ditangkap Karena Narkoba, Cuitan Anji 8 Tahun Lalu Jadi Sorotan, Netizen: Jejak Digital Memang Kejam

"Atas nama rakyat Amerika, saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, Perdana Menteri Alternatif dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, dan semua anggota kabinet baru Israel," kata Biden.

“Saya berharap dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Bennett untuk memperkuat semua aspek hubungan yang erat dan langgeng antara kedua negara kita.” lanjutnya.

Bahkan, Biden kembali menegaskan dukungan dan kedekatannya terhadap Israel.

Baca Juga: Resmi! Arab Saudi Hanya Izinkan Orang Tervaksi Covid-19 Masuk Mal Mulai Agustus

“Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat. Ikatan yang menyatukan rakyat kami adalah bukti nilai-nilai bersama kami dan kerjasama erat selama beberapa dekade dan saat kami terus memperkuat kemitraan kami, Amerika Serikat tetap teguh dalam mendukung keamanan Israel," kata Biden.

Presiden menambahkan bahwa pemerintahannya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas.

Merespons itu, Bennett yang baru saja dilantik sempat mengucapkan terima kasih terhadap pernyataan Biden.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 14 Juni 2021: Hancurkan Hubungan Nana-Dewa, Bu Farah Gunakan Dina

“Terima kasih Pak Presiden! Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk memperkuat hubungan antara kedua negara kita,” tulisnya melalui Twitter. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x