Hari Ini, Hari Paling Mematikan di Australia, Ada 74 Kasus Kematian Akibat Penyebaran Omicron

- 18 Januari 2022, 11:23 WIB
Ilustrasi: Hari Ini, Hari Paling Mematikan di Australia, Ada 74 Kasus Kematian Akibat Penyebaran Omicron
Ilustrasi: Hari Ini, Hari Paling Mematikan di Australia, Ada 74 Kasus Kematian Akibat Penyebaran Omicron /PIXABAY/geralt.


GALAJABAR - Sebanyak 74 kematian terjadi di Australia akibat wabah virus Covid-19 varian Omicron pada Selasa 18 Januari 2022.

Saat ini, Australia mengalami hari paling mematikan selama pandemi ketika wabah Omicron yang menyebar cepat terus mengerek angka rawat inap ke level tertinggi, bahkan saat kasus harian sedikit turun.

Jumlah 74 kematian melebihi rekor 57 kematian pada Kamis lalu. Bahkan, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit kini paling banyak selama pandemi.

Baca Juga: Isyana Sarasvati Kerja Bareng Nicholas Saputra: Natapnya Saja Tegang! Cie Akhirnya Satu Proyek

"Hari ini, adalah hari paling berat bagi negara bagian kami," kata pemimpin New South Wales Dominic Perrottet dalam pengarahan media.

Perrottet, yang konsisten menolak pembatasan ketat karena tingkat vaksinasi yang tinggi, mengatakan rumah-rumah sakit masih mampu mengatasi peningkatan jumlah pasien yang dirawat.

"Terlepas dari tantangannya, (peningkatan pasien) juga terjadi di belahan dunia yang lain," kata dia dikutip dari Antara.

Meskipun kasus rawat inap meningkat, Victoria pada Selasa menetapkan "kode cokelat" (status darurat jangka pendek) di rumah-rumah sakit.

Baca Juga: Persib vs Borneo FC: Raih Kemenangan Persib Harus Perbaiki Penampilan, Pelatih: Satu Misi, Misi Menang!

Status itu memberikan wewenang kepada pengelola RS untuk membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti staf.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kalangan muda usia yang belum divaksinasi menyumbang "sejumlah besar" kasus rawat inap di negara itu.

Meskipun negara-negara bagian menghindari lockdown dan terus membuka sektor bisnis, indeks kepercayaan konsumen Australia terpukul pekan lalu, menurut survei ANZ pada Selasa, karena wabah Omicron mendorong orang untuk melakukan penguncian sendiri dan menahan pengeluaran.

Baca Juga: Nadim Makarim Tinjau Implementasi MBKM: Ketika Lulus, dengan Program Ini Kalian Sudah Setengah Matang

Omicron juga telah menekan tingkat elektabilitas Perdana Menteri Scott Morrison, menurut jajak pendapat pada Selasa, dan menempatkan tokoh oposisi dari partai Buruh di posisi teratas beberapa bulan sebelum pemilihan federal.

Lebih dari 67.000 kasus baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari rekor nasional 150.000 pada Kamis lalu. Negara-negara bagian lain belum menyerahkan data.

Selama pandemi, Australia telah melaporkan 2.757 kematian dan sekitar 1,6 juta kasus infeksi, 1,3 juta di antaranya tercatat dalam dua pekan lalu. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x