Kota-kota di Ukraina Dibombardir Rudal Rusia

- 26 Februari 2022, 16:09 WIB
Tentara Ukraina berjaga-jaga di ibu kota Kyiv.
Tentara Ukraina berjaga-jaga di ibu kota Kyiv. /Reuters/Gleb Garanich/

GALAJABAR - Kota-kota Ukraina  termasuk ibukota, Kiev dibombardir rudal artileri pasukan Rusia pada Sabtu 26 Februari 2022.

Pejabat militer setempat menyebut tembakan meletus di dekat gedung-gedung pemerintah di pusat kota.

Pihak berwenang Ukraina telah mendesak warganya untuk membantu mempertahankan Kiev dari serangan pasukan Rusia yang menyerbu pada Kamis.

Baca Juga: The Batman Hadirkan Musuh Bebuyutan, Riddler Si Cerdik dan Menantang

Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembakkan rudal jelajah dari Laut Hitam ke kota Sumy, Poltava dan Mariupol dan terjadi pertempuran sengit di dekat kota selatan Mariupol.

"Peluru artileri meledak di Kiev," kata seorang saksi mata.

Presiden Volodymyr Zelenskiy, berbicara dalam pesan video dari luar kantornya di Keiv, menantang.

"Kami tidak akan meletakkan senjata, kami akan membela negara kami," kata Zelenskiy.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Pasang Badan Bela Menag Yaqut Soal Gonggongan Anjing: Kalau Nontonnya LENGKAP…

Komando angkatan udara sebelumnya melaporkan pertempuran sengit di dekat sebuah pangkalan udara di Vasylkiv barat daya ibu kota, yang katanya sedang diserang dari pasukan terjun payung Rusia.

Dikatakan, salah satu pejuangnya telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut.

Kantor berita Interfax mengatakan pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga air Kiev tetapi Mykhailo Podolyak, penasihat kantor presiden, mengatakan situasi di Kiev dan pinggirannya terkendali.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Belibet Usul Pemilu 2024 Diundur, Demokrat: Bilang Saja Maunya Jokowi

"Ada kasus kelompok sabotase dan pengintaian yang bekerja di kota, polisi dan pasukan pertahanan diri bekerja secara efisien melawan mereka," kata Podolyak dikutip dari Antara.

Penduduk Kiev diberitahu oleh kementerian pertahanan untuk membuat bom bensin untuk mengusir penjajah.

Beberapa keluarga meringkuk di tempat penampungan dan ratusan ribu telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan, menurut seorang pejabat bantuan PBB.

Baca Juga: NasDem Tolak Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi: Menghancurkan Demokrasi

Ketika pertempuran semakin sengit, pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan keterbukaan untuk negosiasi, menawarkan secercah harapan pertama untuk diplomasi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi.

Ukraina mengatakan lebih dari 1.000 tentara Rusia tewas. Rusia tidak merilis angka korban. Zelenskiy mengatakan Kamis malam bahwa 137 tentara dan warga sipil tewas dengan ratusan terluka.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x