Pasalnya dilakukan di tengah pandemi sejumlah wilayah menoleransi kedatangan surat suara hingga melewati tanggal 3.
Namun Sekretaris Negara Pennsylvania Kathy Boockvar pada Meet The Press NBC, Minggu pagi mengingatkan bahwa secara tradisional hasil resmi pemilu tak pernah ditetapkan tepat di malam pilpres.
Dia secara khusus menunjukkan fakta bahwa beberapa negara bagian mengizinkan tentara yang tengah berada di luar negeri memberikan suara hingga satu minggu setelah pilpres.
Baca Juga: Bupati Copot Camat Gara-gara Tak Disiplin Protokol Kesehatan
Meski demikian warga sudah terbiasa mengetahui pemenang pilpres di malam pemilihan berdasarkan proyeksi berdasarkan hitungan parsial.
Penghitungan suara pilres bahkan jarang dilakukan pada hari H. Apalagi saat ini sejumlah negara bagian memperpanjang periode penghitungan surat suara yang masuk.
Tim Trump sendiri bersiap untuk mengklaim bahwa surat suara yang dihitung setelah 3 November merupakan bukti kecurangan dalam pemilihan dan penipuan. Pihaknya akan menuduh Demokrat mencoba mencuri hasil pemilihan umum.
Direktur komunikasi kampanye presiden Tim Murtaugh mengatakan, “Ini upaya orang-orang yang mencoba memunculkan keraguan tentang kemenangan Trump. Jika memang menang, Trump akan mengumumkannya.”
Baca Juga: Lalu Lintas Jalan Raya Batujajar--Pedalarang Lumpuh
Sementara itu, Mahkamah Agung memutuskan Pennsylvania dan North Carolina dapat menghitung suara mail-in setelah hari H pemilihan. Ini berarti sangat tidak mungkin pemenang pemilu diketahui Selasa malam.
Orang-orang dekat Trump mengklaim Trump bisa mengumumkan kemenangan jika perolehan suaranya memimpin di Texas, Iowa, Georgia, dan negara bagian swing seperti Ohio, Florida, North Carolina dan Arizona.
Penasihat senior kampanye Trump Jason Miller hari Minggu meramalkan Trump akan terpilih kembali dengan mudah dan tidak akan ada upaya pencurian suara oleh Demokrat pasca-pemilihan yang dapat mengubah hasil.***