Pilpres AS: Electoral College Alasan Unggul Suara Tak Berarti Menang Pemilu di Amerika

- 1 November 2020, 19:44 WIB
DailyMail
DailyMail /

GALAJABAR - Pemilihan Presiden (Pilpres) AS akan digelar Selasa 3 November 2020. Hal itu membuat para pendukung calon Demokrat, Joe Biden harap-harap cemas.

Dikutip Galajabar dari Galamedia, ini karena pada pemilu 2016, meski memenangi jumlah total suara, Hillary Clinton gagal berkantor di Gedung Putih.

Kok bisa? Ini karena sejak pertama kali digelar pada 7 Januari 1789 atau 231 tahun lalu pemenang pemilu AS tidak ditentukan oleh banyaknya suara pemilih, melainkan oleh jumlah suara yang didapat dari Electoral College.

Baca Juga: Empat Pengendara Moge Jadi Tersangka Penganiayaan Prajurit TNI

Electoral College merupakan sistem yang membuat presiden Amerika terpilih bukan berdasarkan suara terbanyak rakyat, melainkan berkat keunggulan kursi kongres.

Electoral College bisa dikatakan “badan pemilih akhir” yang anggotanya dikenal dengan electors.

Sederhananya  setiap negara bagian memiliki kuota kursi Kongres yang jumlahnya ditentukan berdasar rasio jumlah penduduk. Makin besar dan padat penduduk, makin banyak jatah kursi Kongres yang didapat.

Baca Juga: Gardu Listrik di Fatmawati Meledak, PLN Sebut Tak Terkait Padamnya Listrik di Jakarta

Jumlah electors di setiap negara bagian setara dengan kuota kursi Kongres yang diwakilinya.  Dengan aturan winner takes all, kandidat yang unggul di sebuah negara bagian memenangi keseluruhan kuota Electoral College negara bagian tersebut.

Jumlah suara yang didapat oleh kandidat yang gagal memenangi suara warga di sebuah negara bagian dianggap hangus. 

Sejauh ini untuk memenangi pemilu, kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara dari total 538 suara. Kecuali Maine dan Nebraska, 48 negara bagian lainnya menganut winner takes all.

Baca Juga: Dinilai Melanggar Netralitas ASN, Kemendagri Tegur 67 Kepala Daerah

Selain anggota Kongres siapa saja bisa menjadi elector. Anggota Electoral College dinominasikan oleh otoritas partai politik masing-masing negara bagian.

Meski terbukti membuat kandidat pemilik suara terbanyak belum tentu menjadi presiden hingga dianggap “tidak demokratis”, electoral college dibuat justru  untuk memberikan keadilan.

Selain pemerataan karena setiap negara bagian berbeda ukuran dan tingkat kepadatan, anggota electoral college pun memiliki kekuasaan untuk menghentikan kemenangan seorang kandidat yang dianggap tidak layak memimpin meski unggul jumlah suara.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x