Pengerjaan Tol Cisumdawu Terganjal Tanah Kas Desa, Kang Emil: Masalah Lokal, Itu Tanggung jawab Kami!

16 Juni 2021, 14:24 WIB
PROYEK pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di area Cisumdawu Tunnel Project di kampung Sawah Buah, desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Senin 18 Maret 2019. Proyek pembuatan jalan tol Cisumdawu terus digenjot sebagai upaya percepatan pembangunan nasional, khususnya di Jawa Barat.*/ADE MAMAD/PR /ade mamad/

GALAJABAR - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengungkapkan, saat ini isu yang menjadi hambatan dalam pengerjaan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) menyangkut pembebasan tanah kas desa.

Pihaknya pun intens berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya terus berkoordinasi dengan Pak Bupati (Sumedang) untuk menyelesaikan masalah lokal, itu tanggung jawab kami," kata Ridwan Kamil di Bandung,  Rabu 16 Juni 2021.

Baca Juga: Christ Wamea Bandingkan Kasus Pinangki dan HRS: Tindakan Pinangki Sebagai Penegak Hukum Sangat Memalukan

Ia pun menyatakan kesiapannya membebaskan lahan untuk akses Jalan Tol Cisumdawu yakni dari Dawuan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

Menurut dia, pihaknya sudah melaksanakan tugas pembebasan lahan untuk kebutuhan konstruksi utama Tol Cisumdawu itu.

"Sesuai tupoksi, kami sudah 100 persen. Tinggal, kami mengoordinasikan yang sambungan dari Cisumdawu ke BIJB," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil dilansir galajabar dari Antara.

Baca Juga: Portugal Berhasil Raih Puncak Klasemen Grup di Euro 2020, 5 Pemain Portugal Ini Bersinar

Ia menuturkan percepatan pembangunan Tol Cisumdawu telah dibahas antara pihaknya bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual dari Gedung Negara Pakuan Bandung.

Dalam pengerjaan Tol Cisumdawu sepanjang 60 kilometer itu, pemerintah daerah bertugas mengurusi pembebasan lahan. Sementara Kementerian PUPR mengerjakan konstruksinya.

 

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan persoalan tanah kas desa yang menghambat pembangunan Tol Cisumdawu kini sudah tuntas.

Baca Juga: Selalu Manut Program Jokowi, Kini 'Berontak' Pendidikan Mau Dipajaki, Gus AMI: Tidak Sesuai Tujuan Bernegara!

"Minggu kemarin sudah mengundang seluruh camat yang berkaitan dengan lahan, semua sudah clear. Besok, kita rapat forkopimda untuk mengakselerasinya," ujarnya.

Tol Cisumdawu ditargetkan rampung akhir 2021 atau awal 2022. Cisumdawu akan memangkas waktu perjalanan Bandung-BIJB dari tiga jam menjadi satu jam, sehingga bandara kebanggaan warga Jabar itu akan lebih optimal.

Menko Luhut mengungkapkan pihaknya sudah menerjunkan tim khusus untuk menyelesaikan hambatan pembangunan Tol Cisumdawu.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Dapat Potongan Hukum 6 Tahun, Ketua Cyber: Memang Delik Korupsi Hanya Berlaku bagi Laki-laki

Kendala yang jadi sorotan adalah sejumlah bidang tanah yang sudah bebas, namun belum bisa dibangun karena ada penolakan warga.

"Ada beberapa bidang lahan yang sudah bebas, namun belum dapat dikonstruksi karena ada penolakan dari warga. Tapi, kami sudah terjunkan tim untuk diselesaikan," tuturnya.

Persoalan lainnya adalah tumpang tindih kawasan hutan dengan tanah warga, tanah kas desa, dan tanah adat.

Baca Juga: 5 Negara Terbaik untuk Kuliah di Luar Negeri Lengkap dengan Estimasi Biaya, 2 di Antaranya Negara Asia

"Ada juga tanah wakaf yang sampai saat ini belum bebas," ujar Luhut.

Terkait hal tersebut, pihaknya pun sudah meminta aparat penegak hukum mengawal penyelesaian masalah itu.

"Diperlukan pendampingan dari aparat penegak hukum dalam melakukan pendekatan, pengamanan, dan penertiban," katanya.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler