GALAJABAR -Tebing setinggi 10 meter di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami longsor mengakibatkan 2 rumah warga di Kampung Cikole RT 05/RW 06 rusak tertimpa material tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB melaporkan rumah warga yang rusak adalah milik Wati (60) terdiri dari 5 jiwa, Iis (37) ada 4 jiwa. Sementara yang terancam rumah milik Undang (64) terdiri 6 jiwa, dan Agus Muhidin (60) ada 3 jiwa. Demi keamanan mereka untuk sementara waktu mengungsi ke tempat aman.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo mengatakan, bencana alam tanah longsor terjadi pada Selasa (19/10/2021) petang saat hujan deras.
"Rumah yang tertimpa longsor pada bagian depannya saja. Namun karena berbahaya, mengingat hujan deras masih berpotensi turun sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan, makanya untuk sementara penghuninya kami ungsikan ke tempat yang aman," kata Duddy, Rabu 20 Oktober 2021.
Ia meminta ke warga yang rumahnya rusak dan terancam untuk mengungsi sementara ke rumah kerabatnya yang aman.
Pasalnya, dikhawatirkan terjadi longsor susulan mengingat hujan selalu turun tiap hari dengan intensitas yang tinggi. Sebagai antisipasi, pihaknya membuat penahan sementara dari karung yang berisi tanah.
Baca Juga: Indonesia Merdeka Tapi Masih ada VOC, Gatot Nurmantyo: Negeri Ini Bukan Untuk Manjakan Orang Kaya!
Tak lama setelah kejadian, BPBD datang ke lokasi dan melakukan assesmen termasuk membersihkan material longsoran dibantu oleh warga dan aparat setempat.
"Sebanyak 500 karung untuk diisi tanah sudah dikirimkan ke lokasi termasuk bantuan logistik bagi 18 jiwa yang mengungsi sementara," sebutnya.
Salah seorang yang rumahnya tertimpa material tanah, Iis menyebutkan longsor sudah terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca Juga: McDanny Terancam Masuk Penjara Meski Sudah Minta Maaf, Cholil Nafis: Tetap Proses Hukum
Saat kejadian sedang berada di dalam rumah beseta anaknya karena kondisi sedang hujan deras. Dirinya kaget karena sempat mendengar suara gemuruh, dan saat melihat keluar rumah banyak material tanah di depan rumahnya.
"Pada waktu kejadian saya sedang berada di rumah. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh, lalu bersama anak menyelamatkan diri lewat pintu samping ke rumah tetangga," kata Iis.***